Bagikan:

JAKARTA - Pasar kripto kembali menunjukkan sinyal positif setelah periode ketidakpastian yang melanda. Ki Young Ju, CEO dari firma analitik CryptoQuant, menyatakan bahwa data on-chain menunjukkan Bitcoin (BTC) memasuki fase bullish

Dalam pernyataan yang disampaikan kepada 361.000 pengikutnya di platform media sosial X, Ju mengungkapkan bahwa indikator siklus pasar bull-bear Bitcoin milik CryptoQuant—yang melacak fase sentimen investor—kini kembali mengindikasikan tren bullish setelah sempat merosot ke wilayah bearish.

Ju menjelaskan bahwa sebagian besar indikator siklus Bitcoin yang sebelumnya berada di batasan antara bullish dan bearish, kini telah beralih kembali menjadi sinyal bullish. Ia mencatat bahwa Bitcoin hanya mengalami diskon harga selama tiga hari sebelum kembali pulih.

Berdasarkan data tersebut, Ju percaya bahwa pasar kripto dan Bitcoin akan bergairah lagi. Namun, dia memberikan catatan bahwa jika pasar tidak menunjukkan pemulihan dalam dua minggu ke depan, dia mungkin akan mempertimbangkan kembali kesimpulannya.

"Saya mengikuti jejak uang pintar, jadi jika saya salah, itu berarti paus baru entah keliru atau meremehkan kondisi makroekonomi," ujarnya.

Ju juga melaporkan bahwa sebanyak 404.448 Bitcoin telah dipindahkan ke alamat-alamat pemegang permanen selama periode 30 hari, sebuah indikasi kuat bahwa akumulasi sedang berlangsung. Ini menandakan bahwa para pelaku pasar besar, yang bisa jadi institusi keuangan tradisional (TradFi), perusahaan, pemerintah, atau entitas lainnya, kemungkinan akan mengumumkan akuisisi Bitcoin pada kuartal ketiga tahun 2024.

Ju memperingatkan bahwa investor ritel yang enggan membeli Bitcoin karena mengkhawatirkan penjualan BTC dari pemerintah Jerman, kasus Mt. Gox, atau kondisi makroekonomi lainnya, mungkin akan menyesal di masa mendatang. Di tengah dinamika pasar kripto yang volatil, sinyal-sinyal bullish dari CryptoQuant ini dapat memberikan harapan bagi para investor yang menantikan berlanjutnya tren positif di pasar kripto.