Bagikan:

JAKARTA – Sebelum mengoperasikan taksi udara, NASA harus melakukan pengujian sederhana menggunakan simulator penerbangan realitas virtual khusus. Simulator ini akan menjadi studi terkait kenyamanan pengguna.

Selama pengujian berlangsung, para peneliti akan mengamati perjalanan pengguna saat menggunakan taksi udara dan mengumpulkan data yang dibutuhkan para perancang. Data ini akan digunakan dalam membuat pesawat yang nyaman.

Wayne Ringelberg, pilot penguji di Pusat Penelitian Penerbangan Armstrong NASA, telah mencoba simulator yang telah dipersiapkan. Ringelberg membantu para teknisi dalam membuat penyesuaian sebelum pengujian pertama digelar.

"Proyek ini memanfaatkan awak pesawat uji dan penelitian kami yang memiliki pengalaman mengangkat vertikal untuk memvalidasi keselamatan dan keakuratan laboratorium sebagai persiapan untuk evaluasi subjek uji,” kata Ringelberg.

Pilot tersebut menambahkan bahwa eksperimen menggunakan simulator penerbangan akan membantu komunitas mobilitas udara secara keseluruhan. Pasalnya, NASA akan mendapatkan informasi seputar gerakan yang dapat dilakukan di dalam pesawat.

Berdasarkan proses simulasi yang sudah Ringelberg lakukan, peserta pengujian akan menggunakan headset realitas virtual (VR) dan headphone. Mereka akan diarahkan untuk lepas landas dari vertiport buatan.

Selama penerbangan, peserta akan merasakan realisme dan konsistensi dari visualisasi yang menarik serta gerakan dan audio yang mendukung. Rencananya, pengujian menggunakan simulator ini akan dilakukan selama empat tahun ke depan.