JAKARTA- Kremlin pada Jumat 21 Juni mengecam keputusan Amerika Serikat untuk melarang penjualan perangkat lunak Kaspersky sebagai langkah khas Washington untuk menekan persaingan asing dengan produk-produk Amerika.
Pemerintahan Presiden Joe Biden pada Kamis 20 Juni mengumumkan akan melarang penjualan perangkat lunak antivirus buatan Kaspersky Lab Rusia di Amerika Serikat, dengan alasan pengaruh Kremlin terhadap perusahaan tersebut yang menimbulkan risiko keamanan yang signifikan.
Saat mengumumkan larangan tersebut, Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, mengatakan kepada wartawan bahwa "Rusia telah menunjukkan kapasitas dan... niat untuk mengeksploitasi perusahaan Rusia seperti Kaspersky untuk mengumpulkan dan memanfaatkan informasi pribadi orang Amerika."
SEE ALSO:
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Kaspersky adalah perusahaan yang "sangat kompetitif" di pasar internasional dan bahwa keputusan Washington untuk membatasi penjualannya adalah "teknik favorit dari persaingan tidak adil dari Amerika Serikat."
Kaspersky, yang telah mengatakan akan mencari opsi hukum untuk mencoba mempertahankan operasinya, percaya bahwa keputusan AS tidak didasarkan pada "evaluasi komprehensif terhadap integritas produk dan layanan Kaspersky" dan bahwa aktivitasnya tidak mengancam keamanan nasional AS.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka dikelola secara pribadi dan tidak memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia.