JAKARTA - Elaelo, platform media sosial yang digadang-gadang sebagai pengganti X yang diancam akan diblokir oleh pemerintah Indonesia, masih menimbulkan banyak tanda tanya di kalangan warganet.
Apa itu Elaelo?
Elaelo merupakan sebuah platform media sosial yang muncul setelah kabar Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan akan memblokir X jika masih mengizinkan konten pornografi di platformnya.
Elaelo menjadi ramai di kalangan pengguna medsos karena mengklaim dirinya sebagai karya anak bangsa dan juga situs resmi buatan Kominfo.
Bukan situs buatan resmi Pemerintah
Tapi kenyataannya, klaim yang dibuat oleh Elaelo sebagai situ resmi Pemerintah dibantah langsung oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong.
Usman menegaskan kepada VOI melalui pesan singkat bahwa situs Elaelo.id itu bukanlah buatan Pemerintah maupun Kominfo. “Situs Elaelo bukan buatan Pemerintah atau Kominfo.”
Potensi bahaya siber
Setelah banyak kabar bermunculan tentang bantahan tersebut, situs Elaelo.id yang awalnya bertuliskan “Under construction by Kominfo,” kini berubah menjadi “Under Construction by Democracy Fighters.”
Selain itu, pengamat keamanan siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya pun mewaspadai penggunanya dalam menggunakan Elaelo. Karena menurutnya, salah satu admin Elaelo telah melakukan tindakan tidak etis dan cenderung melawan hukum.
“Salah satu admin Elaelo melakukan manipulasi berita dari portal berita terkemuka dengan sengaja mengubah judul berita menjadi berita palsu bahwa Elaelo direkomendasikan oleh kominfo,” ujar Alfons.
BACA JUGA:
Adapun judul berita yang sudah dimanipulasi dan disebarkan adalah “Warga RI diminta ganti medsos ke Elaelo.id, Kominfo mau blokir X”. Padahal, judul berita sebenarnya adalah “Warga RI diminta ganti medsos, Kominfo mau blokir X.”
“Setelah melihat fakta ini, apakah Anda masih tetap mempertimbangkan untuk menggunakan lele silahkan pilihan di tangan Anda sendiri,” lanjut Alfons.
Sampai tulisan ini dibuat, belum diketahui pasti siapa pengembang dan pembuat situs Elaelo.id. Namun, semua pengguna dianjurkan untuk tetap berhati-hati dalam bersosial media, terutama dalam membagikan informasi dan data pribadinya.