JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) mengumumkan bahwa Armenia telah menjadi bagian dari Perjanjian Artemis. Negara kecil itu menandatangani kontrak perjanjian pada Rabu, 12 Juni lalu.
Upacara penandatanganan kontrak ini digelar di Markas Besar NASA dan dihadiri oleh beberapa pihak. Perwakilan dari Armenia adalah Menteri Industri Teknologi Tinggi, Mkhitar Hayrapetyan dan Duta Besar Armenia untuk AS, Lilit Makunts.
Sementara itu, perwakilan dari AS dan NASA adalah Administrator NASA, Bill Nelson serta Jennifer R. Littlejohn selaku Penjabat Asisten Menteri Luar Negeri untuk Biro Kelautan dan Urusan Lingkungan dan Ilmiah Internasional.
Nelson menyambut keputusan Armenia dalam bergabung bersama keluarga Artemis. Menurut Nelson, Armenia dapat mendukung NASA dalam mengeksplorasi bulan dengan prinsip yang aman, transparan, dan bertanggung jawab.
“Sebagai negara ke-10 yang menandatangani Perjanjian Artemis tahun ini, kami membuktikan bahwa eksplorasi dapat menyatukan negara-negara dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh banyak hal lainnya," kata Nelson.
Sementara itu, Hayrapetyan yang mewakili Armenia mengatakan bahwa negaranya memang ingin bergabung ke dalam komunitas yang memajukan pengetahuan dan teknologi di luar angkasa. Oleh karena itu, mereka bergabung ke dalam Perjanjian Artemis.
BACA JUGA:
“Keterlibatan kami tidak hanya akan meningkatkan kemampuan teknologi kami, namun juga menginspirasi generasi baru masyarakat Armenia untuk bermimpi besar, berinovasi, dan menjelajahi dunia dan alam semesta," jelas Hayrapetyan.
Sejauh ini, Perjanjian Artemis sudah didukung oleh 43 negara, termasuk Armenia. Melalui perjanjian ini, NASA berupaya menyukseskan misi eksplorasi bulan, mengedepankan praktik eksplorasi terbaik, hingga menjanjikan rilis data ilmiah ke publik.
Meski jumlah negara yang mendukung misinya sudah lebih dari 40 dalam kurun waktu empat tahun, NASA yakin misi ini akan didukung oleh lebih banyak negara dalam beberapa bulan atau tahun mendatang.