JAKARTA - Meta meluncurkan program penargetan iklan berbasis AI pertama untuk bisnis di WhatsApp, sebagai upaya untuk menghasilkan pendapatan dari layanan obrolan populer tersebut. CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan alat-alat baru ini dalam sebuah video yang dipamerkan pada Kamis 6 Juni dalam sebuah konferensi di Brasil.
Pengumuman ini menandai perubahan untuk WhatsApp, sebuah layanan pesan terenkripsi yang sangat mengedepankan kredensial privasinya dan telah lama menghindari alat penargetan iklan seperti yang digunakan di aplikasi Meta lainnya, seperti Facebook dan Instagram.
Raksasa media sosial ini telah memperkenalkan fitur perdagangan dan pembayaran pada aplikasi tersebut selama beberapa tahun terakhir, termasuk alat "business messaging" yang dapat digunakan perusahaan untuk melakukan obrolan layanan pelanggan dan mengirim materi pemasaran kepada orang-orang yang telah membagikan nomor telepon mereka dengan perusahaan tersebut.
Sebelumnya, alat-alat tersebut digunakan secara umum untuk mengirim pesan massal kepada semua pengguna yang telah memilih untuk menerima informasi dari perusahaan. Alat AI baru ini akan menggunakan perilaku di Facebook dan Instagram untuk menargetkan pesan kepada pelanggan yang paling mungkin menerima pesan tersebut, asalkan pelanggan menggunakan nomor telepon yang sama di akun-akun mereka.
Kepala pasar strategis WhatsApp, Guilherme Horn, mengatakan kepada Reuters bahwa alat AI ini akan memberikan bisnis kemampuan untuk mengoptimalkan pengiriman iklan kepada pengguna yang paling mungkin terlibat. "Ini sangat penting bagi bisnis karena mereka membayar untuk pesan-pesan tersebut," katanya.
Meta telah meningkatkan upaya untuk menghasilkan uang dari WhatsApp, aplikasi terbesar mereka dalam hal pengguna harian. Meskipun popularitas layanan ini dan harga akuisisinya yang mencengangkan sebesar 22 miliar dolar AS (Rp357,2 triliun) pada tahun 2014, hingga saat ini WhatsApp hanya menyumbang sebagian kecil dari total pendapatan Meta.
BACA JUGA:
Dalam konferensi tersebut, Meta juga memperkenalkan chatbot AI baru untuk menjawab pertanyaan bisnis langsung dalam obrolan, sebuah uji coba awal dari tujuan Zuckerberg untuk meyakinkan bisnis untuk mengalihdayakan komunikasi mereka ke alat otomatis.
Chatbot ini akan membantu pengguna dengan permintaan umum seperti menemukan katalog atau berkonsultasi tentang jam kerja, mirip dengan platform layanan pelanggan yang didukung AI yang sudah ada.
Meta juga mengumumkan penambahan metode pembayaran digital instan Brasil, PIX, yang sebelumnya dianggap sebagai pesaing potensial, ke alat pembayaran WhatsApp di negara tersebut.
PIX, yang dirancang oleh bank sentral, mewakili sekitar 39% dari transaksi yang dilakukan di Brasil tahun lalu, dan menawarkan layanan serupa dengan alat pembayaran WhatsApp, seperti transfer uang antar individu dan pembelian dari perusahaan. WhatsApp juga mulai menawarkan layanan pembayaran dari penyedia pesaing di India tahun lalu.