Bagikan:

JAKARTA - Ripple, perusahaan terdepan dalam solusi blockchain dan kripto, mengukir sejarah dengan visi peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk aset digitalnya, XRP. Presiden Ripple, Monica Long, dalam wawancara dengan CNBC, menyatakan dengan tegas bahwa ETF XRP bukan hanya sebuah kemungkinan, tetapi sebuah keniscayaan.

Monica Long menyoroti kejelasan regulasi yang telah terbentuk di Amerika Serikat, yang menempatkan XRP pada posisi yang setara dengan Bitcoin. Dengan kapitalisasi pasar yang besar dan volume perdagangan harian yang signifikan, XRP telah menunjukkan dirinya sebagai aset yang matang untuk langkah inovatif selanjutnya. Dikutip dari CoinGape, Long berpendapat bahwa kehadiran ETF XRP akan memenuhi permintaan yang terus meningkat dari investor institusional yang mencari diversifikasi dalam investasi kripto mereka.

BACA JUGA:


Ripple tidak hanya berfokus pada ETF, tetapi juga sedang mengembangkan proyek stablecoin yang diharapkan akan diluncurkan pada akhir tahun 2024. Proyek ini akan melahirkan stablecoin yang didukung penuh oleh dolar AS, memberikan kestabilan dan kepercayaan yang dibutuhkan di pasar kripto. Monica Long menegaskan bahwa token XRP akan tetap memainkan peran penting sebagai aset jembatan, bahkan setelah peluncuran stablecoin tersebut.

Dalam upaya untuk memperkuat layanan pembayaran lintas batasnya, Ripple baru-baru ini juga mengumumkan kemitraan dengan Clear Junction. Kemitraan ini akan memungkinkan pembayaran instan dan aman dalam denominasi GBP dan EUR, memperluas jangkauan Ripple di pasar Eropa. Clear Junction, sebagai lembaga uang elektronik yang diotorisasi oleh FCA, menawarkan keamanan dan perlindungan bagi dana mitranya, menambah kekuatan pada layanan Ripple.