JAKARTA - DBS Bank Singapura telah mengambil langkah besar dengan mengakumulasi Ethereum (ETH) secara signifikan. Analisis data on-chain dari Nansen menunjukkan bahwa alamat Ethereum yang terkait dengan bank ini kini memegang 173.387 unit ETH, dengan nilai sekitar 654,4 juta Dolar AS (sekitar Rp10,6 triliun), sebuah langkah yang dipandang sebagai persiapan untuk debut perdagangan spot Ethereum ETF di Amerika Serikat.
DBS Bank, yang telah berkembang menjadi raksasa perbankan dengan aset hampir 740 miliar Dolar Singapura (sekitar Rp8.908 triliun), telah memperoleh lisensi yang diperlukan di Singapura untuk memperluas operasinya di sektor kripto. Bank ini telah berkomitmen pada industri aset kripto selama pasar bearish tahun 2022/2023 dengan pandangan jangka panjang, menunjukkan kepercayaan yang kuat pada potensi aset digital.
Menurut laporan terbaru, yang dikutip dari CoinSpeaker, regulator Singapura kemungkinan akan menetapkan regulasi kripto dan CBDC yang lebih jelas di tengah meningkatnya permintaan dari pedagang ritel, hedge funds, dan pedagang frekuensi tinggi. DBS Bank juga telah merambah ke sektor Web3, bermitra dengan The Sandbox (SAND) untuk meluncurkan program metaverse bernama DBS BetterWorld.
BACA JUGA:
Pasar kripto telah merespons positif terhadap tingkat adopsi Ethereum oleh investor institusional, dengan altcoin berkapitalisasi besar ini naik lebih dari 20 persen dalam beberapa minggu terakhir. Investor institusional Hong Kong juga telah mengakumulasi Ethereum melalui spot Ether ETF yang baru disetujui.
Harga Ethereum terhadap dolar AS sedang menguji hambatan terakhir sebelum meledak menuju all-time high (ATH). Harga Ether mengikuti pergerakan harga Bitcoin, terutama setelah perubahan signifikan dalam regulasi kripto di Amerika Serikat. Dominasi Bitcoin menunjukkan pembalikan yang tak terhindarkan setelah rebound signifikan dalam pasangan ETH/BTC pada grafik waktu mingguan.