Bagikan:

JAKARTA - Bank terkemuka di Singapura, DBS Bank, berencana meluncurkan perdagangan opsi kripto bagi klien institusi pada kuartal keempat 2024. Hal ini menjadikan DBS sebagai bank pertama di Asia yang menawarkan produk keuangan yang terkait dengan nilai Bitcoin dan Ethereum, dua aset digital terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.

Dalam pernyataan yang dirilis pada 17 September, DBS mengungkapkan bahwa produk opsi kripto dan nota terstruktur ini akan tersedia hanya untuk investor institusi yang memenuhi syarat serta klien terakreditasi dari DBS Private Bank dan DBS Treasures Private Client. Langkah ini merupakan perluasan dari layanan kripto yang telah ada melalui DBS Digital Exchange (DDEx).

Produk-produk baru ini memberikan klien lebih banyak cara untuk terlibat dengan aset digital. Investor kini dapat memperoleh imbal hasil dari mata uang fiat atau menerima kripto yang mendasarinya. Selain itu, pemegang Bitcoin dan Ethereum di DBS juga mendapatkan manfaat tambahan. Mereka kini dapat melindungi diri dari fluktuasi pasar dan berpotensi memperoleh keuntungan melalui berbagai strategi opsi.

Kepala Perdagangan dan Struktur DBS Group, Jacky Tai, menyoroti meningkatnya permintaan akan aset digital di kalangan investor profesional. Tai menjelaskan bahwa produk baru ini memperluas layanan aset digital bank dan memberikan klien saluran alternatif untuk membangun eksposur terhadap kelas aset ini serta mengadopsi strategi investasi canggih untuk mengelola portofolio aset digital mereka dengan lebih baik.

Sebagai contoh, seorang klien yang khawatir tentang fluktuasi harga Bitcoin dapat membeli opsi put, yang memungkinkan mereka untuk menjual Bitcoin pada harga tertentu di masa depan, meskipun harga pasar jatuh di bawah level tersebut.

Pertumbuhan perdagangan kripto di DBS juga menunjukkan hasil yang signifikan. Selama lima bulan pertama 2024, volume perdagangan token pembayaran digital di DDEx meningkat tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2023. 

Jumlah klien perdagangan aktif tumbuh sebesar 36%, sementara aset digital yang dikelola meningkat sebesar 80%. Bank menyebutkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh arus masuk bersih deposit dari klien yang mencari platform penyimpanan dan perdagangan aset digital yang aman dan berstandar bank.