Bagikan:

JAKARTA - Dalam tiga bulan terakhir, OpenAI mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil mengganggu operasi terselubung yang berupaya menggunakan model AI mereka untuk mendukung aktivitas penipuan di internet.

Adapun para penipu menggunakan AI biasanya untuk membuat komentar pendek dan artikel panjang dalam berbagai bahasa, membuat nama dan bios untuk akun media sosial, melakukan penelitian sumber terbuka, men-debug kode sederhana, dan menerjemahkan serta mengoreksi teks. 

Konten yang diposting oleh berbagai operasi ini berfokus pada berbagai isu, termasuk invasi Rusia ke Ukraina, konflik di Gaza, pemilu India, politik di Eropa dan Amerika Serikat, dan kritik terhadap pemerintah China oleh para pembangkang China dan pemerintah asing.

Operasi tersebut biasanya dimaksudkan untuk dapat meningkatkan keterlibatan atau jangkauan audiens yang signifikan. Namun, berkat upaya OpenAI, mereka melihat sepanjang bulan Mei Ini, operasi tersebut gagal mendapatkan audiens yang banyak.

Dengan demikian, OpenAI kembali menguatkan komitmennya untuk menegakkan kebijakan yang mencegah penyalahgunaan dan meningkatkan transparansi seputar konten yang dihasilkan AI.

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan AI yang aman dan bertanggung jawab, yang melibatkan perancangan model kami dengan mempertimbangkan keselamatan dan secara proaktif melakukan intervensi terhadap penggunaan jahat,” kata perusahaan. 

OpenAI juga terus melakukan investigasi mendalam bersama dengan perusahaan-perusahaan lain, untuk menciptakan pengembangan AI yang bertanggung jawab.

“Kami berdedikasi untuk menemukan dan memitigasi penyalahgunaan ini dalam skala besar dengan memanfaatkan kekuatan AI generatif,” tutupnya.