JAKARTA – TikTok berusaha melawan upaya pengaruh yang dilakukan secara agresif di platformnya. Dalam kurun waktu empat bulan di tahun ini, TikTok telah mengganggu 15 operasi pengaruh di berbagai negara.
Selain itu, TikTok juga telah menghapus 3.001 akun terkait. Di dalam Laporan Transparasi Khusus mengenai operasi pengaruh terselubung, TikTok mengatakan sebagian besar operasi berkaitan dengan masalah Pemilu sebelum pemilihan.
Misalnya, TikTok berusaha mengganggu jaringan pengaruh yang menyasar masyarakat Indonesia sebelum Pemilu. Meski tidak dijelaskan nama akunnya atau pihak mana yang berusaha melakukan upaya pengaruh, operasi ini berhasil ditangani.
Selain mengganggu jaringan di Indonesia, TikTok juga berusaha mengganggu, "jaringan lain yang menyasar Inggris dengan memperkuat narasi mengenai wacana politik dalam negeri Inggris secara artifisial."
Salah satu upaya TikTok dalam mencegah upaya pengaruh terselubung adalah dengan memperluas kebijakan media yang berafiliasi dengan pemerintah. Perusahaan ini bermitra dengan pakar eksternal independen untuk menilai akun-akun terkait.
BACA JUGA:
Setelah dinilai, TikTok akan memberikan label yang tepat pada akun dan konten yang diunggah, termasuk iklan di dalamnya. "Label ini memberikan konteks penting tentang sumber informasi kepada komunitas kita."
Kebijakan media yang berafiliasi dengan negara ini telah ditingkatkan. Tak hanya diberi label, berbagai media yang telah dinilai oleh TikTok akan disingkirkan dari feed jika akunnya tidak memenuhi syarat yang sudah ditetapkan.
"Selain itu, beberapa minggu mendatang, jika akun tersebut beriklan di platform kami, mereka tidak akan diizinkan untuk beriklan di luar negara tempat mereka berafiliasi," jelas TikTok.