Bagikan:

JAKARTA – TikTok membagikan laporan transparansi tentang bagaimana mereka melindungi platform dan seluruh pengguna di dalamnya. Laporan ini termasuk Penegakan Pedoman Komunitas hingga Pelecehan Anak.

Pada Juli hingga Agustus tahun ini, TikTok mengatakan bahwa mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat penting. Platform video vertikal ini telah menghapus lebih dari 147 juta video yang dianggap melanggar kebijakan Pedoman Komunitas.

Sebagian besar video dihapus secara proaktif tanpa satu penayangan. Artinya, video yang melanggar kebijakan platform ini langsung dihapus oleh sistem sebelum disebarluaskan ke pengguna TikTok lainnya.

TikTok juga mengungkapkan bahwa platformnya telah menutup lebih dari 12 juta streaming langsung, menghapus lebih dari 1,3 miliar komentar, dan memblokir lebih dari 214 juta akun. Semua ini berhasil dilakukan berkat teknologi moderasi yang TikTok kembangkan.

"Kami menggunakan teknologi moderasi otomatis dan tim moderasi untuk membantu mengidentifikasi dan menghapus konten yang melanggar," kata TikTok. "Sejauh ini pada tahun 2024, kami telah menghapus lebih dari 500 juta video."

Selain menghapus video yang melanggar kebijakan, TikTok juga telah mengganggu 9 operasi terselubung pada Oktober yang terdiri dari 486 akun. Platform itu juga mengatasi 26.946 akun tambahan yang terkait dengan jaringan tersebut.

Di bulan berikutnya, TikTok mengganggu 3 operasi pengaruh terselubung yang terdiri dari 154 akun dan 5.046 akun yang terkait dengan jaringan. Penghentian operasi pengaruh terselubung ini diharapkan dapat teratasi hingga tahun depan.

Untuk mempertahankan kepercayaan para penggunanya, TikTok berinvestasi pada keamanan platform. Anak perusahaan ByteDance itu telah mengeluarkan 2 miliar dolar AS (Rp32 triliun) tahun ini dan berencana mengeluarkan lebih dari nominal tersebut di tahun depan.