JAKARTA – Terran Orbital, penyedia dan produsen satelit, mengonfirmasi bahwa mereka telah menjalin kesepakatan baru dengan Lockheed Martin. Dalam kontrak terbaru, Lockheed akan membeli 18 bus satelit milik Teran.
Dilansir dari Spacenews, bus satelit ini akan digunakan untuk membuat 18 satelit Tranche 2 Tracking Layer (T2TL). Satelit ini merupakan permintaan dari Badan Pengembangan Antariksa (SDA), bagian dari Angkatan Antariksa Amerika Serikat (USSF).
Kontrak baru antara Terran Orbital dan Lockheed Martin dipublikasikan pada 13 Mei lalu, sehari sebelum pengumuman pendapatan. Sepertinya, kabar ini sengaja disampaikan lebih dahulu untuk meyakinkan para investor bahwa Terran dan Lockheed tetap bermitra.
Kekhawatiran mungkin muncul setelah Lockheed batal mengakuisisi Terran pada 30 April lalu. Padahal, awalnya Lockheed bersemangat untuk membeli waran saham sebesar 70 juta dolar AS (Rp1,1 triliun) dan menanggung utang sebesar 313 juta dolar AS (Rp4,9 triliun).
Saat kabar pembatalan akuisisi ini tersiar, Lockheed tidak menjelaskan alasan di balik penarikan proposalnya. Namun, perusahaan itu mengatakan bahwa mereka akan terus bermitra dengan Terran dalam melanjutkan pembelian bus satelit.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, Lockheed kembali membeli komponen satelit dari Terran. Menganggapi pembuatan kontrak baru ini, Kepala Eksekutif Terran Orbital Marc Bell mengatakan bahwa kemitraan ini menunjukkan Kepercayaan Lockheed terhadap perusahaannya.
"Kami bangga sekali lagi terpilih sebagai penyedia kendaraan luar angkasa terpercaya untuk Lockheed Martin," kata Bell. “Kemitraan yang berkelanjutan ini menandakan kepercayaan Lockheed Martin terhadap kemampuan Terran Orbital."