Bagikan:

JAKARTA - UniPin Community (UNITY) kembali menyelenggarakan webinar bulanan yang mengangkat topik tentang proyeksi dan tren web3 gaming yang bertajuk "Blockchain & Ekosistem Game: Memahami Transformasi Industri Gaming Terbaru."

Menyadari ekosistem gaming telah mengalami transformasi besar dengan munculnya teknologi blockchain, UniPin selaku penyedia layanan digital terkemuka berkomitmen untuk memperluas komunitas ke web3 gaming serta menempatkan posisi di garis terdepan industri. 

Pergelaran ini juga diharapkan bisa menjadi wadah edukasi bagi para pelaku untuk melihat peluang pertumbuhan baru demi memastikan diri tetap relevan dan siap menghadapi masa depan.

CEO & Co-founder W3GG Irene Umar yang turut hadir sebagai pembicara webinar mengatakan bahwa tiap pelaku yang berkecimpung punya preferensi masing-masing dalam banyak hal, salah satunya dalam pemilihan koin, sehingga disarankan untuk DYOR atau “do your own research”.

“Di dalam kripto kita selalu bilang untuk DYOR, lakukan riset masing-masing. Jangan ikut-ikutan, karena FOMO itu sangat menyeramkan,” pungkas Irene. 

Dan yang tidak kalah penting, Irene menambahkan, di berbagai industri dan pasar, ada baiknya untuk mengetahui saat-saat harus menabung dan waktu-waktu terbaik untuk belanja. 

“Dari awal web3 booming, saya sudah bilang sama tim bahwa ini adalah bull market, jadi setelah dapat payout jangan lupa untuk ditabung. Namun, financial planning 101 memang tidak dilakukan oleh semua orang, jadi banyak yang saat mendapatkan income tambahan bukannya diinvestasikan tapi malah dibelanjakan,” ujar Irene. 

Menutup diskusi, SVP Community UniPin Debora Imanuella menyimpulkan bahwa saat bermain gim, khususnya untuk web3 saat ini, selain memperhatikan keuntungan yang bisa diraih di dalamnya, adalah penting untuk pertama-tama mencintai gim itu terlebih dahulu. 

“Kalau misalnya emang mau coba main, you’ve got to love the game first. Sama seperti bermain gim pada umumnya, jangan lihat koinnya, tokennya, tapi harus cintai dulu gimnya, filosofinya, jalan ceritanya, karakternya, dan keseluruhannya,” tutup Debora.