JAKARTA – Komisi Eropa , pada Senin 29 April, siap membuka penyelidikan terhadap Meta Platforms, perusahaan yang mengelola Facebook dan Instagram, atas keprihatinan bahwa perusahaan tersebut tidak melakukan cukup upaya untuk melawan disinformasi dari Rusia dan negara-negara lainnya. Hal ini pertama kali dilaporkan oleh Financial Times.
Regulator mencurigai bahwa moderasi Meta tidak cukup untuk menghentikan penyebaran luas iklan politik yang berisiko merusak proses pemilu, yang diharapkan akan diumumkan oleh Komisi Eropa pada Senin, sesuai laporan yang mengutip dua orang yang mengetahui masalah ini.
Namun, Komisi tersebut diperkirakan tidak akan menyalahkan Rusia secara langsung dalam pernyataannya dan hanya akan menyebut manipulasi informasi oleh aktor asing, seperti dilaporkan oleh Financial Times pada Senin lalu.
BACA JUGA:
"Kami memiliki proses yang mapan untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko di platform kami. Kami berharap untuk melanjutkan kerja sama kami dengan Komisi Eropa dan memberikan kepada mereka detail lebih lanjut tentang pekerjaan ini," kata juru bicara Meta.
Sementara Komisi Eropa menolak untuk berkomentar tentang hal itu. Puluhan negara, termasuk Inggris Raya, Austria, dan Georgia, akan memilih pemimpin baru pada tahun 2024. Pemilihan parlemen Eropa juga dijadwalkan pada bulan Juni.