Bagikan:

JAKARTA - Sepanjang 2023, solusi keamanan siber Kaspersky telah berhasil mendeteksi sebanyak 287.413 insiden ransomware di kawasan Asia Tenggara (SEA).

Ransomware yang menyasar bisnis di Asia Tenggara tahun lalu merupakan yang tertinggi di Thailand dengan 109.315 insiden yang diblokir oleh Kaspersky. 

Kemudian diikuti oleh Indonesia dengan 97.226 serangan ransomware, Vietnam dengan 59.837 serangan, Filipina 15.312 enkripsi berbahaya, dan diikuti oleh Malaysia dengan 4.982, dan Singapura dengan 741 insiden.

Beberapa insiden yang sempat menjadi berita utama di Indonesia adalah Bank Syariah Indonesia yang mengalami gangguan pada layanannya, baik online banking dan anjungan tunai mandiri (ATM) beberapa waktu.

Selain itu, Kaspersky juga mencatat insiden lain yang menimpa perusahaan asuransi kesehatan masyarakat di Filipina, sistem transportasi kereta api umum di Malaysia, sebuah hotel dan kasino terkenal di Singapura, dan sebuah perusahaan energi di Vietnam.

“Terbukti bahwa pelaku ancaman di balik serangan ransomware menyasar semua sektor di Asia Tenggara. Jumlah total upaya yang dilakukan mungkin lebih sedikit, namun organisasi perlu menyadari dampak nyata dari setiap infeksi ransomware yang berhasil, baik dari segi finansial maupun reputasi,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara, Kaspersky

Para ahli dari perusahaan keamanan siber global mendesak organisasi-organisasi, apapun bentuk dan ukurannya, untuk meningkatkan postur keamanan TI mereka karena ransomware, terutama jenis yang ditargetkan, terus menjadi ancaman yang merugikan bagi organisasi-organisasi di wilayah ini.