JAKARTA - Pada Senin, 15 April, Mark Zuckerberg, CEO Meta Platforms Inc., berhasil memenangkan penghapusan sebagian tuntutan dalam serangkaian gugatan yang menuduhnya menyembunyikan fakta bahwa Facebook dan Instagram berpotensi merugikan bagi anak-anak.
Keputusan ini dikeluarkan oleh Hakim Distrik AS Yvonne Gonzalez Rogers di Oakland, California, dalam konteks litigasi yang dilakukan oleh sejumlah perwakilan anak-anak yang menyalahkan Meta dan perusahaan media sosial lainnya atas ketergantungan mereka pada platform tersebut.
Dalam gugatan tersebut, dua puluh lima kasus mencoba menyalahkan Zuckerberg secara pribadi, dengan menyatakan bahwa pendiri Meta tersebut menciptakan kesan palsu tentang keamanan platform-platform tersebut meskipun telah diingatkan berkali-kali bahwa platform-platform tersebut tidak sesuai untuk anak-anak.
Para penggugat berpendapat bahwa sebagai figur publik dan pemimpin Meta, Zuckerberg memiliki kewajiban untuk berbicara secara jujur tentang risiko-risiko yang dihadapi oleh produk-produk Meta, terutama bagi anak-anak.
BACA JUGA:
Namun demikian, hakim Rogers menolak tuntutan ini, menyatakan bahwa para penggugat tidak dapat mengandalkan pengetahuan pribadi Zuckerberg untuk membuktikan bahwa dia secara langsung bertanggung jawab terhadap setiap kasus individu. Menurutnya, hal tersebut akan membuka pintu bagi tuntutan serupa terhadap figur publik lainnya, yang merupakan pendekatan yang tidak dapat diterima.
"Pengadilan tidak akan membiarkan pendekatan baru yang demikian di sini," kata Rogers.
Meskipun beberapa tuntutan telah dihapus, Meta masih tetap menjadi tergugat dalam litigasi ini, dan perusahaan tersebut menegaskan bahwa mereka tidak melakukan kesalahan. Kasus-kasus ini terus menunggu keputusan dari pengadilan, sementara ratusan gugatan serupa masih dalam proses dihadapkan pada Meta dan perusahaan media sosial lainnya, termasuk Alphabet, yang mengoperasikan Google dan YouTube; ByteDance, yang mengoperasikan TikTok; dan Snap, yang mengoperasikan Snapchat.