Bagikan:

JAKARTA - Setelah berjam-jam menghabiskan waktu dengan menggulir layar, memeriksa arah, dan menghubungi teman dan keluarga selama perjalanan semisal mudik, banyak orang menemukan diri mereka kehabisan baterai ponsel. Bisa saja mereka  menuju ke stasiun pengisian USB yang nyaman begitu mereka tiba di terminal.

Namun, meskipun stasiun pengisian yang nyaman ini mungkin tampak seperti solusi yang ideal, banyak wisatawan atau pemudik yang terkejut karena para peretas telah menemukan cara untuk mengisi virus di dalamnya.

Jae Ro, dari produsen adaptor listrik SIGNAL + POWER, telah menjelaskan tiga alasan mengapa Anda sebaiknya tidak melakukannya.

  1. Risiko Malware

Menurut Jae, alasan pertama untuk tidak mengisi daya ponsel Anda di bandara adalah karena 'kemudahan ini datang dengan risiko keamanan yang besar'.

“Port tersebut bisa dimanipulasi untuk menginstal perangkat lunak berbahaya (malware) di perangkat Anda. Malware ini bisa mengendap tanpa terdeteksi, diam-diam mencuri informasi sensitif seperti kata sandi dan rincian perbankan,” kata Jae.

Tahun lalu, Layanan Intelijen dan Keamanan Amerika Serikat menyampaikan pesan melalui akun Twitter resminya di Denver. “Hindari menggunakan stasiun pengisian gratis di bandara, hotel, atau pusat perbelanjaan. Pelaku buruk telah menemukan cara untuk menggunakan port USB publik untuk memasukkan malware dan perangkat lunak pemantauan ke perangkat,” ungkap layanan tersebut.

  1. Juice Jacking

Selanjutnya, ahli tersebut memperingatkan tentang teknik yang disebut 'juice jacking'. Ini adalah di mana malware dapat diinstal melalui port USB yang rusak, mengunci perangkat atau mengekspor semua data pribadi dan kata sandi Anda langsung ke pelaku.

Ini berhasil karena ketika datang ke smartphone, pasokan daya dan aliran data melewati kabel yang sama.

“Setelah terinfeksi, ponsel Anda menjadi rentan tidak hanya di bandara, tetapi di mana pun Anda membawanya,” ujar Jae.

  1. Paparan Data

Akhirnya, mengisi daya perangkat seluler Anda di bandara dapat menyebabkan paparan data yang tidak disengaja. Bahkan jika stasiun pengisian tidak dikompromikan, Anda masih bisa berisiko.

“Stasiun pengisian dapat mentransfer baik data maupun daya. Meskipun ponsel meminta pengguna untuk memilih antara mode "Hanya Pengisian" dan "Transfer file", perlindungan ini sering dilewati dengan stasiun pengisian,” ungkap Jae.

“Sebagai hasilnya, perangkat Anda bisa rentan terhadap penyadapan atau eksploitasi data. Data yang dicuri ini kemudian dapat digunakan untuk pencurian identitas atau dijual di dark web,” tambah Jae.

Selain memberikan peringatan, Jae juga membagikan beberapa saran tentang bagaimana Anda bisa mengisi daya ponsel Anda dengan aman di bandara jika Anda memang menemui situasi di mana Anda perlu melakukannya.

Tips pertama adalah untuk berinvestasi dalam pengisi daya portabel sehingga Anda tidak perlu bergantung pada stasiun pengisian publik.

Kedua, tetaplah pada sumber yang terpercaya dan hanya gunakan pengisi daya pribadi Anda sendiri atau pinjam dari seseorang yang Anda percayai - soket dinding juga lebih baik daripada port USB.

“Jika Anda harus menggunakan stasiun publik, nonaktifkan transfer data di ponsel Anda sebelum menghubungkannya. Ini menjamin bahwa hanya daya yang mengalir melalui kabel,” kata Jae.

Termasuk pertimbangkan pemakaian 'Kabel Pemblokir Data' - sebuah pemblokir data USB mencegah transfer data antara perangkat Anda dan stasiun pengisian, memungkinkan hanya transfer daya saja.