Bagikan:

 

JAKARTA – Observatorium Neil Gehrels Swift, teleskop luar angkasa untuk memantau langit, telah berhenti beroperasi sejak Jumat, 15 Maret lalu. Namun, kabar ini baru dibagikan oleh NASA pada Senin, 18 Maret.

Swift memasuki mode aman dan operasinya sengaja dihentikan untuk sementara waktu karena teleskop itu mengalami penurunan kinerja. Hal ini terjadi karena salah satu dari tiga giroskop tidak bekerja dengan baik.

Padahal, giroskop berperan penting dalam mengarahkan observatorium untuk melakukan observasi. Meski salah satu komponen pentingnya tidak bisa diandalkan, bagian tubuh lainnya masih bisa beroperasi dan dalam keadaan sehat. 

Sebenarnya, Swift dirancang untuk bisa beroperasi meskipun salah satu giroskopnya rusak dan tidak bisa digunakan. Namun, teleskop ruang angkasa itu memerlukan pembaruan perangkat lunak sehingga Swift harus memasuki mode aman. 

Saat ini, tim yang mengelola Swift sedang mengerjakan pembaruan perangkat lunak yang membuat teleskop tersebut tetap bisa beroperasi. Jika Swift sudah bisa bekerja dengan dua giroskop yang tersisa, teleskop tersebut akan kembali mengobservasi.

Observatorium dalam bentuk satelit ini pertama kali diluncurkan pada November 2004. Satelit ini diluncurkan dengan tiga teleskop multipanjang gelombang untuk mempelajari sinar gamma, yaitu ledakan terkuat di alam semesta.

Swift mampu mendeteksi ledakan dalam waktu beberapa detik dan teleskop tersebut akan memberikan sinyal ledakan ke seluruh lokasi stasiun yang ada di Bumi. Dengan begitu, para ilmuwan bisa mengamati sisa-sisa ledakan yang ditangkap Swift.