JAKARTA – Europa, bulan Jupiter, dianggap sebagai salah satu bulan yang layak untuk dihuni. Dengan adanya lautan air asin, beberapa ilmuwan percaya bahwa Europa menjadi tempat kehidupan alien.
Untuk mencari tanda-tanda kehidupan di bulan tersebut, NASA telah mendekatkan Teleskop Ruang Angkasa Juno ke Europa. Data yang direkam oleh Juno diteliti oleh beberapa ilmuwan dan hasilnya telah dipublikasikan di Nature Astronomy.
Para ilmuwan sangat yakin dengan adanya kehidupan alien di Europa karena dasar lautan di bulan tersebut bersentuhan langsung dengan bebatuan. Jika interaksi kimia antara air dan bebatuan terbentuk, kehidupan mungkin ada di Europa.
Namun, data yang ditemukan oleh Juno menjatuhkan harapan tersebut. Hasil publikasi menunjukkan bahwa hidrogen dan oksigen merupakan unsur utama dari atmosfer Europa, tetapi jumlah oksigennya hanya mencapai 12 kilogram per detik.
Jumlah ini jauh lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu sekitar 1.100 kilogram per detik. Selain itu, Europa juga terus kehilangan oksigen karena oksigen yang dilepaskan dari permukaan bulan hanya sedikit.
BACA JUGA:
Saat oksigen kembali ke permukaan, oksigen ini tidak masuk ke dalam laut yang ada di bawah permukaan bulan. Seluruh oksigen akan hilang di permukaan sehingga kehidupan di bawah laut sangat sulit terjadi.
Temuan ini masih harus diteliti lebih lanjut untuk membuktikan apakah oksigen di atmosfer Europa memang sedikit. Ada kemungkinan bahwa data yang diambil Juno tidak mewakili seluruh oksigen yang ada di bulan Europa.
Pada akhir tahun ini, NASA akan kembali memantau Europa menggunakan wahana antariksa Europa Clipper. Pesawat ini akan melintasi Europa sebanyak dua kali sehingga Ilmuwan bisa memiliki lebih banyak informasi mengenai Europa.