Bagikan:

JAKARTA – Sekelompok ilmuwan dari Universitas Stanford menyatakan bahwa satelit Jupiter, Europa, yang memiliki pegunungan ganda dan dilapisi permukaan es kemungkinan dapat menjadi pertanda adanya kehidupan. Mereka menilai bahwa bentuk permukaan es di Europa dapat menyiratkan adanya kantong air dangkal.

Pandangan tersebut mencuat setelah tim menganlisa data penembus es dari Greenland dan menemukan bahwa pegunungan serupa di Greenland mungkin terbentuk dengan cara yang sama seperti di Europa.

Jika ternyata benar, itu juga bisa berarti bahwa mungkin ada air di tempat lain di satelit es Jupiter, yang berpotensi meningkatkan peluang untuk menemukan kehidupan di sana. Selain satelit Jupiter, satelit Saturnus yang bernama Enceladus juga memiliki permukaan es.

“Karena lebih dekat ke permukaan, di mana Anda mendapatkan bahan kimia yang menarik dari luar angkasa, bulan-bulan lain dan gunung berapi Io, ada kemungkinan bahwa kemungkinan ada kehidupan jika terdapat kantong air di cangkangnya,” kata rekan penulis studi tersebut, Dustin Schroeder, seorang profesor geofisika di Sekolah Ilmu Bumi, Energi & Lingkungan Universitas Stanford.

“Jika mekanisme yang kita lihat di Greenland adalah bagaimana hal ini terjadi di Europa, itu menunjukkan ada air di mana-mana,” tambahnya.

Pengamatan sebelumnya menunjukkan bahwa Europa tidak semuanya es, menyimpan lautan air asin yang dalam di dalamnya, tetapi cangkang esnya yang tebal membuatnya bermasalah untuk hanya mendapatkan sampel. Europa dianggap sebagai salah satu tempat terbaik di Tata Surya yang berpotensi menampung kehidupan alien.

“Orang-orang telah mempelajari pegunungan ganda ini selama lebih dari 20 tahun sekarang, tetapi ini adalah pertama kalinya kami benar-benar dapat menyaksikan sesuatu yang serupa di Bumi dan melihat alam melakukan keajaibannya,” ujar Gregor Steinbrugge dari Jet Propulsion Laboratory NASA.

Kesamaan antara pegunungan Greenland dan Europa telah ditemukan sebagai suatu  kebetulan, saat ia dan rekan Stanford menghadiri presentasi di Europa. “Kami membuat langkah yang jauh lebih besar ke arah pemahaman proses apa yang sebenarnya mendominasi fisika dan dinamika cangkang es Europa.”

Riley Culberg dari Stanford mengatakan bahwa di Greenland, punggungan ganda “terbentuk di tempat di mana air dari danau permukaan dan sungai sering mengalir ke dekat permukaan dan membeku kembali.”

“Salah satu cara kantong air dangkal serupa dapat terbentuk di Europa mungkin melalui air dari laut bawah permukaan yang dipaksa naik ke cangkang es melalui retakan - dan itu akan menunjukkan bahwa mungkin ada jumlah pertukaran yang wajar terjadi di dalam cangkang es,” ujar Culberg.

Agar saran para ilmuwan menerima bukti yang lebih kredibel, lebih banyak data harus dikumpulkan dari orbit Europa sehingga tim dapat membandingkannya dengan data dari Greenland. Dan, jika lebih banyak kesamaan ditemukan antara Greenland dan Europa, para ilmuwan percaya itu bisa mengarah pada “penemuan yang sangat menarik” seperti dilansir dari SputnikNews.