Bagikan:

JAKARTA - Juno, satelit antariksa NASA yang mengorbit Jupiter sejak 2016 telah menemukan pancaran sinyal FM yang diduga berasal dari salah satu bulan Jupiter bernama Ganymede. Inikah pertanda kehidupan di luar bumi?

Menurut laporan ABC4 News, sebelumnya belum pernah terdeteksi adanya sinyal seperti itu dari bulan terbesar di Tata Surya. Dikabarkan bahwa Juno mendeteksi pancaran sinyal tersebut ketika melintasi wilayah kutub gas raksasa Jupiter.

Wilayah tersebut merupakan tempat garis medan magnet terhubung langsung ke bulan Ganymede. Dalam istilah ilmiah, proses ini biasanya disebut sebagai "emisi radio dekametrik", prinsip yang sama dengan reaksi sinyal Wi-Fi, sebagaimana dikutip VOI dari Sputnik News, Rabu, 13 Januari.

Merujuk laporan Britanica, emisi radio Jupiter telah ditemukan pada 1955. Selama 66 tahun terakhir, semakin banyak temuan terkait cara sinyal tersebut beroperasi.

Terlepas dari godaan untuk menjelaskan sinyal dan kaitannya dengan realitas alien, Patrick Wiggins, salah satu perwakilan NASA untuk Utah menegaskan kepada ABC4 News bahwa ini bukan pancaran dari keberadaan ekstraterestrial.

Wiggins juga menambahkan bahwa keberadaan sinyal tersebut merupakan bagian dari fungsi alami.

“Seorang anggota dari Salt Lake Astronomical Society pernah membangun teleskop radio amatir yang dapat mendeteksi radiasi elektromagnetik dari Jupiter", ujar Wiggins mengacu pada studi sebelumnya terkait topik tersebut.

Ilmuwan NASA meyakini bahwa elektron penyebab adanya emisi radio yang terdeteksi pesawat ruang angkasa Juno. Peristiwa itu berlangsung selama lima detik ketika Juno melintas dengan kecepatan 50 km per detik atau 111.847 mph.

Fenomena ini dianggap masih umum, meskipun berlangsung dalam waktu singkat dari proses fisika serupa yang menyebabkan terjadinya aurora di bumi. Namun, terlepas dari fenomena alam, Wiggins mengatakan bahwa dirinya “percaya adanya kehidupan di luar sana dan menunggu adanya bukti untuk mengungkapkannya.”

Baru-baru ini NASA menyatakan bahwa Juno yang dijadwalkan untuk mengakhiri misinya pada Juli 2021 akan mengalami masa perpanjangan berbarengan dengan pesawat antariksa Mars InSight.

"Senior Review telah memvalidasi bahwa dua misi sains planet ini kemungkinan akan terus mengungkap penemuan baru, dan menimbulkan pertanyaan baru tentang Tata Surya kita", kata Lori Glaze selaku direktur divisi ilmu planet NASA.

Kini, NASA akan melanjutkan penelitannya terhadap gas raksasa dan struktur interiornya, termasuk medan magnet Jupiter hingga masa akhir hidup Juno pada 2025.