SpaceX Dapatkan Izin dari FCC untuk Luncurkan Sepuluh Satelit Starlink ke Orbit Bumi
Satelit Pemancar Internet Starlink di Orbit Bumi (Teslarati)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Komunikasi Federal (FCC) telah mengizinkan SpaceX untuk meluncurkan sepuluh satelit Starlink ke orbit bumi pada penghujung bulan Januari ini. FCC menerbitkan surat perintahnya pada 8 Januari.

Di dalam surat tersebut, FCC merestui peluncuran sepuluh satelit Starlink untuk ditempatkan pada orbit 650 km dengan kemiringan 97,6 derajat. SpaceX akan meluncurkan satelit tersebut dengan menggunakan roket peluncur Falcon 9.

Melansir Slashgear, rencananya kesepuluh satelit Starlink tersebut akan diluncurkan paling cepat pada 14 Januari pekan ini. Peluncuran satelit Starlink merupakan bagian dari misi Transporter-1.

Sebelumnya, SpaceX bernegosiasi dengan FCC selama berminggu-minggu agar bisa mendapat izin peluncuran. Laporan menunjukkan bahwa FCC tengah memikirkan ulang untuk mengubah perizinan SpaceX agar mau menurunkan satelitnya dari ketinggian tertentu.   

Pada November 2020, SpaceX mengajukan permohonan kepada FCC agar bisa meluncurkan sebanyak 58 satelit ke orbit bumi untuk bagian kutub. Pada waktu itu, SpaceX melihat adanya peluang untuk meluncurkan satelit pada Desember 2020.

Pihak SpaceX mengungkapkan bahwa penempatan sejumlah satelit ke orbit kutub memungkinkan adanya layanan internet broadband kualitas tinggi untuk kawasan Alaska, bahkan hingga ke daerah paling terpencil dalam wilayah tersebut.

Saat ini, Alaska tidak termasuk ke dalam jangkauan Starlink karena orbit jaringan satelitnya dalam kemiringan menengah. Di balik upaya SpaceX, ada suara lain yang menentang rencana dari perusahaan milik Elon Musk tersebut.

Viasat, perusahaan komunikasi berbasis di Carsbald, California, menentang rencana SpaceX. Viasat mengklaim bahwa kepentingan komersial tidak bisa menjadi alasan yang cukup untuk FCC dalam memberi izin peluncuran satelit ke orbit kutub bumi.

Sebagai informasi tambahan, Viasat juga merupakan provider layanan broadband satelit berkecepatan tinggi dan penyedia sistem jaringan keamanan yang meliputi militer dan komersial, seperti yang dilansir dari laman resminya.

FCC memutuskan bahwa SpaceX diperbolehkan meluncurkan sepuluh satelitnya ke orbit bumi bagian kutub karena hal tersebut merupakan kepentingan publik. Komisi Komunikasi Federal tidak menyetujui permintaan dari pihak Viasat.

FCC memberi catatan kepada SpaceX bahwa satelit-satelit tersebut tidak menyebabkan  kekhawatiran karena adanya potensi bahaya yang ditumbulkan dari puing-puing orbital.