Bagikan:

 

JAKARTA – Sejak pertama kali diluncurkan, Apple Vision Pro menerima banyak pujian karena kecanggihannya. Namun, perangkat ini juga memiki banyak kekurangan seperti minimnya aplikasi dan harganya yang mahal. 

Kekurangan ini membuat Vision Pro dikritik oleh Hugo Barra, mantan Wakil Presiden Android dan Kepala Oculus Meta. Menurut Barra, teknologi komputer spasial buatan Apple adalah perangkat yang direkayasa secara berlebihan.

Melalui blog pribadinya, Barra mengatakan bahwa kehadiran Vision Pro membawa dampak yang baik. Perangkat ini bisa membangun gelombang keingintahuan masyarakat sehingga ekosistem komputasi spasial bisa menarik lebih banyak peminat. 

"Menggunakan Vision Pro adalah pengalaman yang langsung ajaib dan intuitif, baik Anda pernah menggunakan headset VR lainnya atau tidak, murni karena fokus Apple yang tak henti-hentinya dalam menghadirkan dua kemampuan spesifik yang mencerminkan kemanusiaan kita," kata Barra. 

Meski kehadiran Vision Pro memiliki sisi positif, perangkat ini memiliki kekurangan karena Apple bermain aman dalam menciptakan desain produknya. Hal ini yang membuat Barra menyebut Vision Pro Sebagai sebuah development kit (Devkit). 

"Sebagai permulaan, Vision Pro hadir dengan lebih banyak sensor daripada yang diperlukan untuk memberikan pengalaman yang diinginkan Apple. Hal ini biasa terjadi pada produk generasi pertama yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun," tutur Barra. 

Selain memiliki spesifikasi yang berlebihan, Barra menjelaskan bahwa perangkat ini menyulitkan pengguna karena berat. Jika dipakai dalam kurun waktu yang cukup lama, pengguna akan terganggu dan mengalami masalah kesehatan yang tidak diinginkan. 

"Karena bobotnya yang berat, Vision Pro tak terhindarkan hadir di dunia sebagai devkit berkualitas tinggi yang dirancang untuk menangkap keingintahuan, hati, dan pikiran semua orang dengan keajaibannya sambil tetap realistis," jelas Barra. 

Meski pengembangan generasi awal sedikit mengecewakan, Barra yakin bahwa Vision Pro adalah teknologi yang menjanjikan. Menurutnya, Apple bisa membuat headset VR diterima oleh masyarakat umum dalam satu atau dua generasi mendatang.