Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri China, Li Qiang, menyebut kecerdasan buatan (AI) sebagai mesin pendorong penting untuk "tenaga produktif baru." Pernyataan ini pertama kali dilaporkan televisi pemerintah CCTV pada Rabu, 13 Maret.

Li Qiang mengatakan China akan meningkatkan kemampuan komputasi serta mendorong terobosan dalam algoritma dan pemanfaatan data.

"Tenaga produktif baru" adalah istilah yang dicetuskan oleh Presiden Xi Jinping pada September 2023  ketika ia menekankan perlunya model baru untuk pembangunan ekonomi berbasis inovasi di sektor-sektor maju.

Selain itu, Li Qiang juga mengunjungi kantor Baidu di Beijing, zona demonstrasi kendaraan swakemudi di ibu kota, serta Naura Technology, menurut laporan CCTV.

Selama ini China memang tertinggal di bidang kecerdasan buatan jika dibandingkan dengan AS. Penyebabnya antara lain AS memiliki akses ke kumpulan data besar dan berkualitas tinggi yang dikumpulkan dari berbagai sumber seperti perusahaan teknologi, rumah sakit, dan lembaga pemerintah. Sementara China memiliki aturan privasi yang lebih ketat dan aksesnya ke data terfragmentasi, sehingga menghambat pengembangan AI.