Bagikan:

JAKARTA - Pada Senin, 11 Maret Pengadilan Tinggi Spanyol mempertahankan larangan sementara terhadap proyek pemindaian iris Worldcoin. Ini menjadi pukulan terbaru bagi proyek yang telah memicu kekhawatiran privasi di beberapa negara.

Pengadilan menyatakan bahwa "penjagaan kepentingan publik" harus didahulukan, seraya menolak banding yang diajukan oleh pemilik Worldcoin. Didirikan bersama oleh CEO OpenAI, Sam Altman, pada tahun 2019, Worldcoin bertujuan untuk menciptakan sistem identitas global dengan cara meminta orang-orang untuk memindai iris mereka sebagai pertukaran untuk cryptocurrency gratis dan ID digital.

Proyek tersebut secara sementara dilarang pada Rabu 6 Maret oleh pengawas privasi Spanyol setelah adanya keluhan tentang informasi yang tidak memadai, pengumpulan data dari anak-anak di bawah umur, dan tidak memperbolehkan penarikan persetujuan.

Pengawas privasi mengatakan bahwa pemrosesan data biometrik, yang memiliki perlindungan khusus di bawah Peraturan Perlindungan Data Umum Uni Eropa, "mengandung risiko tinggi bagi hak-hak individu, dengan mempertimbangkan sifat sensitifnya."

Pengadilan mengatakan bahwa dalam hal keputusan yang menguntungkan pada akhirnya untuk mencabut larangan, perusahaan akan diberi kompensasi atas pendapatan yang hilang, dengan demikian menolak argumen "kerusakan tak terkira" yang diajukan oleh pemohon.

Lebih dari empat juta orang di 120 negara telah mendaftar untuk memindai iris mereka oleh Worldcoin, menurut situs web mereka, dan antrean orang yang ingin mendaftar untuk mencoba alat baru itu telah terbentuk di stasiun metro Spanyol dalam beberapa minggu terakhir.

Namun, proyek ini telah mendapat kritik dari para penggiat privasi dari Argentina hingga Jerman atas pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data pribadi.

Worldcoin mengatakan dalam pernyataan di situs web mereka bahwa regulator Spanyol telah mengelak dari "proses dan aturan UE yang diterima" tanpa memberikan rincian.