JAKARTA - Menutup bulan Februari 2024, Bitcoin mengalami tren positif. Di mana pada 28 Februari, untuk pertama kalinya harga Bitcoin bertengger di angka lebih dari 63.000 dolar AS atau sekitar Rp989 juta.
Kenaikan Bitcoin ini didorong oleh kenaikan harga sebesar 42 persen di bulan Februari, menjadikannya kenaikan bulanan terbesar sejak Desember 2020.
Namun, kenaikan harga Bitcoin ini membawa dampak positif ke aset kripto lainnya, seperti Ethereum (ETH) yang juga mengalami hal yang serupa dengan kenaikan mencapai 46 persen sepanjang Februari, mendekati harga 3.500 dolar AS (Rp55 juta).
“Pergerakan Ethereum terjadi sekitar dua minggu sebelum peningkatan yang disebut Dencun, yang diharapkan membuat blockchain lebih murah dan lebih cepat serta juga akan berdampak positif ke sektor layer-2 seperti; Optimism (OP), Arbitrum (ARB), Polygon (MATIC),” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha.
Disisi lain, Memecoin juga mendapatkan angin segar berkat naiknya Bitcoin. Dalam periode tujuh hari terakhir, hampir semua Memecoin di aplikasi Ajaib Kripto mengalami kenaikan.
BACA JUGA:
Seperti, Pepe (PEPE) melesat 175 persen, Floki (FLOKI) menguat 71,91 persen, Bonk (BONK) melonjak 68,56 persen, dan Dogecoin yang saat ini masih menjadi memecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar juga ikut menguat 32.34 persen.
“Keseluruhan pasar aset kripto telah terdampak positif berkat kenaikan harga BTC. Namun, meski demikian investor dan trader diharapkan dengan cermat mengikuti perkembangan pasar dan waspada jika terjadinya pembalikan trend yang secara tiba tiba,” ujar Panji.
Menurutnya, melakukan diversifikasi ke altcoin juga dapat dimanfaatkan dengan mempertimbangkan narasi kripto dan trend teknologi blockchain yang akan terjadi ke depan.