JAKARTA – Komite Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pemanfaatan Luar Angkasa Secara Damai (COPUOS) akan mempelajari berbagai gangguan dan bahaya yang ditimbulkan dari konstelasi satelit.
Mengutip dari Spacenews, anggota COPUOS yang hadir di pertemuan subkomite ilmiah dan teknis pada awal bulan ini sepakat untuk menambahkan agenda baru mengenai tantangan astronomi pada pertemuan di tahun 2025 hingga 2029.
Agenda baru ini akan berjudul berjudul Langit gelap dan tenang, astronomi dan konstelasi besar: mengatasi isu-isu yang muncul dan tantangan. Sebelum ditambahkan, agenda tersebut perlu disetujui oleh seluruh anggota COPUOS pada bulan Juni.
Dengan dibuatnya agenda tersebut, COPUOS akan membahas beberapa kekhawatiran seputar munculnya konstelasi satelit, mulai dari transmisi satelit yang dapat mengganggu astronomi radio hingga pantulan sinar matahari dari satelit yang berbahaya.
Salah satu astronom di Universitas Arizona, Richard Green, mengatakan bahwa penambahan agenda tentang bahaya konstelasi satelit ini merupakan keputusan yang bagus. Pasalnya, peluncuran satelit semakin masif dan pemangku jabatan harus segera bertindak.
BACA JUGA:
“Kami telah bekerja keras untuk meningkatkan kesadaran akan masalah ini kepada semua pihak terkait dan di semua tingkatan. Sangat menyenangkan melihat PBB menyadari pentingnya hal ini dan setuju untuk melihat permasalahan dan tantangan yang ditimbulkan oleh konstelasi besar," kata Green, dikutip pada Rabu, 21 Februari.
Tahun lalu, pembahasan mengenai bahaya konstelasi satelit ini telah diajukan sebagai salah satu agenda COPUOS. Namun, komite PBB itu beroperasi dengan sistem konsensus atau kesepakatan bersama. Saat ini, anggota COPUOS mencapai 103 negara.
Tidak semua negara sepakat untuk mendiskusikan isu tersebut. Jika ada satu negara yang mengatakan bahwa ia tidak setuju untuk membahas isu tersebut, maka pembahasan akan dibatalkan dan COPUOS tak akan melanjutkan agendanya.