JAKARTA – Badan Pengembangan Luar Angkasa (SDA) ingin mengembangkan konstelasi satelit prototipe mereka, yaitu Tranche 2 Transport Layer (T2TL), dengan meluncurkan dua puluh satelit.
Dari dokumen permohonan SDA, lembaga di bawah naungan Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (USSF) itu ingin mengakuisisi satelit baru dari salah satu perusahaan. Rencananya, seluruh satelit ini akan membawa muatan bernama Warlock.
Muatan ini merupakan simpul komunikasi yang dirancang secara khusus untuk keperluan militer dari luar angkasa. Warlock akan menjadi komponen yang sangat penting dalam pengembangan konstelasi satelit yang diberi nama T2TL Gamma.
Fokus dari Gamma adalah pengembangan teknologi data-relay yang canggih agar aliran informasi dalam operasi militer bisa diakses secara real-time. SDA ingin mengurangi hambatan di aliran informasi ini agar pihak militer bisa mengambil keputusan secara cepat.
Pengadaan T2TL Gamma masih dibahas dan dibicarakan secara internal. Dari laporan Spacenews, lembaga negara itu akan mengadakan pengarahan rahasia untuk membahas rincian dari program tersebut. Pertemuan ini akan digelar bulan depan di Virginia.
BACA JUGA:
Setelah rincian dan rancangannya sudah rampung, SDA akan memilih perusahaan sebagai vendor yang akan memasok dan mengoperasikan dua puluh satelit untuk T2TL Gamma. Kemungkinan besar, proposal permintaan satelit akan dirilis pada musim semi tahun ini.
Sebelumnya, SDA telah memberikan kontrak perjanjian prototipe T2TL kepada Rocket Lab. Di kontrak tersebut tertulis bahwa Rocket Lab akan membuat dan mengoperasikan 18 satelit untuk mendukung kebutuhan militer.
Seluruh satelit yang dibuat oleh Rocket Lab akan diluncurkan ke dua bidang orbit dengan masing-masing enam satelit. Peluncuran untuk program T2TL Beta tersebut akan dilaksanakan paling lambat pada Juli 2027.