Sengit! India Ingin Geser Posisi China Kuasai Pasar Elektronik Global
PM Narendra Modi dan Xi Jinping (The Wire)

Bagikan:

JAKARTA - India semakin serius mewujudkan ambisinya untuk menguasai pangsa pasar elektronik global. Pemerintah sudah menyetujui penggelontoran dana untuk tujuan ini sebesar 73,5 miliar rupee (setara Rp 14 triliun). Tujuan anggaran ini adalah untuk membangun infrastruktur lokal dan juga untuk keperluan ekspor priduk teknologi yang meliputi laptop, PC, server hingga tablet.

Ravi Shankar Prasad selaku Menteri Hukum dan Keadilan India mengungkapkan bahwa rencana tersebut merupakan program Rencana Insentif Produksi dengan tujuan menjadikan produk elektronik India bisa bersaing sebagaimana yang dilansir dari Reuters.

“Fokus dari skema ini adalah untuk membawa juara global ke India dan menjadikan juara nasional dari pabrikan lokal,” ujar Prasad.

Dia juga menambahkan bahwa upaya itu akan bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak 180.000 pekerjaan. Program Rencana Insentif Produksi diperkirakan akan membantu meningkatkan ekspor produk-produk teknologi buatan India sejumlah 2,45 triliun rupee (sekitar Rp 45 triliun).

Sampai saat ini melalui program tersebut, pemerintah India sudah berhasil mendatangkan berbagai raksasa perusahaan dunia, salah satunya adalah Apple. Perusahaan asal AS itu berminat untuk mendirikan pabrik perakitan tablet iPad.

Tidak hanya itu, ada juga kenamaan pembuat microchip asal Taiwan yang bernama Foxconn. Perusahaan ini juga memasok komponen untuk perangkat Apple. Selain kedua perusahaan tersebut, ada juga Pegatron dan Wistron yang tertarik untuk mendirikan pabriknya di India.

Strategi yang dicanangkan oleh pemerintah India itu berasal dari PM India Narendra Modi. Orang nomor satu di India itu berhasil mengubah wajah India menjadi negara pembuat ponsel terbesar selain China.

Ada kemungkinan jika India berusaha menyaingi China dalam bidang teknologi pasca konflik yang terjadi beberapa waktu lalu. Kini India sedang meniru keberhasilan pabrikan ponsel pintar dan berbagai perangkat elektronik lain sebagai bentuk mengurangi impor produk teknologi.