Bagikan:

JAKARTA – WhatsApp sedang mengembangkan fitur yang akan mendukung interoperabilitas atau obrolan dengan aplikasi pihak ketiga. Perubahan ini akan dirasakan oleh pengguna di Uni Eropa (UE).

Jika belum terbayang, fitur baru ini bisa digunakan untuk berkomunikasi antaraplikasi. Pengguna WhatsApp bisa mengirimkan pesan ke Messenger, iMessage, Signal, atau aplikasi perpesanan yang lain, begitu pun sebaliknya.

Fitur interoperabilitas ini terus dikembangkan selama beberapa bulan terakhir untuk mematuhi Digital Markets Act (DMA). Tentu saja pembuatan fiturnya membutuhkan waktu yang lama karena ada beberapa tantangan yang harus hadapi.

Layanan perpesanan di bawah naungan Meta itu mengungkapkan kepada Wired bahwa mereka harus menjaga enkripsi end-to-end yang sudah diterapkan selama bertahun-tahun. Mereka juga harus menjaga privasi serta keamanan saat fitur ini beroperasi.

“Ada ketegangan nyata antara menawarkan cara mudah untuk menawarkan interoperabilitas ini kepada pihak ketiga sekaligus menjaga privasi, keamanan, dan integritas WhatsApp,” kata Direktur Teknik WhatsApp, Dick Brouwer.

Dukungan interoperabilitas akan hadir dalam beberapa minggu mendatang, tetapi WhatsApp belum mengungkapkan tanggal peluncurannya. Brouwer hanya mengungkapkan bahwa fitur ini akan fokus dalam mendukung pesan teks.

Selain bisa digunakan untuk bertukar pesan, pengguna WhatsApp juga bisa mengirim gambar, pesan suara, video, maupun file ke pengguna aplikasi lain. Panggilan telepon dan obrolan grup akan dihadirkan, tetapi dalam beberapa tahun mendatang.

Terlepas dari berbagai dukungan interoperabilitas yang WhatsApp hadirkan, pengguna berhak memilih untuk menggunakan fitur tersebut atau tidak. Pasalnya, fitur ini dibuat untuk kepentingan pengguna, sesuai dengan aturan DMA.

“Saya bisa memilih apakah saya mau ikut terbuka untuk bertukar pesan dengan pihak ketiga atau tidak. Ini penting karena (pesan yang masuk dari luar aplikasi) bisa menjadi sumber spam dan penipuan yang besar,” jelas Brouwer.