Bagikan:

JAKARTA - Survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa tingkat penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 79,5 persen atau sekitar 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 penduduk Indonesia tahun 2023. 

Dari jumlah tersebut, berdasarkan klasifikasi wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan tertinggi), daerah non-3T memiliki kontribusi sebesar 96.8 persen dengan tingkat penetrasi 80 persen. 

Zementara daerah tertinggal memiliki kontribusi 3.2 persen dengan tingkat penetrasi 67.6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam meningkatkan konektivitas di daerah-daerah tertinggal telah memberikan hasil positif.

Yang menarik dari survei ini adalah, di mana kontribusi pengguna internet laki-laki sedikit lebih besar dibandingkan dengan perempuan, dengan kontribusi pengguna internet laki-laki mencapai 50,7 persen dengan tingkat penetrasi sebesar 87,6 persen. 

Sedangkan perempuan berkontribusi sebesar 49,1 persen dengan tingkat penetrasi 85,5 persen. Hal ini menunjukkan kesenjangan gender yang semakin berkurang dalam akses internet di Indonesia.

“Pencapaian ini adalah hasil kolaborasi yang kuat antara sektor swasta dan pemerintah dalam upaya untuk memperluas akses internet di seluruh Indonesia. Kami berharap bahwa peningkatan ini akan membawa manfaat besar bagi perkembangan ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” tutur Ketua Umum APJII Muhammad Arif