Bagikan:

JAKARTA – Badan Antariksa Eropa (ESA) mengumumkan bahwa misi Cluster akan segera berakhir. Misi ini akan resmi berakhir setelah Salsa, satelit pertama dari Cluster, masuk kembali ke atmosfer bumi.

Menurut pernyataan ESA, Salsa akan tiba di atmosfer pada September mendatang. Sebelum Salsa kembali, operator pesawat ruang angkasa akan melakukan manuver terlebih dahulu untuk memastikan wilayah pendaratan.

Satelit ini diharapkan masuk ke wilayah jarang penduduk yang ada di Pasifik Selatan. Dengan menentukan lokasi ini, ESA ingin mempelajari proses masuknya objek dari ruang angkasa ke atmosfer bumi dengan cara yang aman.

Setelah Salsa masuk kembali ke atmosfer, satelit yang tersisa di Cluster akan berhenti bertugas dan memasuki mode penjaga. Satelit Rumba akan kembali pada tahun 2025, sementara satelit Tango dan Samba akan kembali di tahun 2026.

Cluster pertama kali diluncurkan pada tahun 2000 untuk menyelidiki interaksi antara Matahari dan magnetosfer Bumi, perisai bagi manusia dari gas bermuatan, partikel energik, dan medan magnet dari Matahari.

Awalnya, Cluster direncanakan beroperasi selama dua tahun penuh. Namun, karena beberapa pertimbangan, ESA memperpanjang misinya hingga 24 tahun di orbit. Selama masa tugasnya, Cluster berhasil menghasilkan 3.200 makalah ilmiah.

Menurut ESA, Cluster sangat berguna bagi para ilmuwan dalam mempelajari dampak Matahari terhadap lingkungan Bumi. Wawasan para ilmuwan mengenai potensi cuaca luar angkasa yang berbahaya juga meningkat.

Meski misi Cluster akan berakhir, data dari konstelasi ini akan dimanfaatkan selamanya. ESA akan menyimpan data Cluster di dalam arsip yang aman agar para peneliti bisa meninjau kembali dan menganalisis peristiwa yang sempat terjadi di masa lalu.