JAKARTA - Kelompok advokasi aktivis privasi Max Schrems, Noyb, pada Kamis, 11 Januari, memperluas keluhannya terhadap layanan langganan tanpa iklan Meta Platforms. Ia juga mendesak otoritas Austria untuk menyelidiki kesulitan yang dihadapi pengguna dalam mencoba untuk menghindari pelacakan.
Pada November, Noyb telah memberitahu Otoritas Perlindungan Data Austria bahwa layanan langganan tanpa iklan Meta yang diluncurkan di Eropa setara dengan membayar untuk memastikan privasi.
Meta mengatakan layanan yang berlaku untuk Facebook dan Instagram bertujuan untuk mematuhi aturan Uni Eropa yang menyatakan bahwa pengguna harus diberi pilihan apakah data mereka dapat dikumpulkan dan digunakan untuk iklan yang ditargetkan.
Pengguna yang memberikan persetujuan untuk dilacak mendapatkan layanan gratis, didukung oleh pendapatan iklan.
"Sementara satu klik (gratis) sudah cukup untuk memberikan persetujuan untuk dilacak, pengguna hanya dapat mencabut persetujuan mereka dengan menjalani proses yang rumit untuk beralih ke langganan berbayar," kata Noyb dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA:
Mereka mendesak otoritas pengawas Austria untuk memerintahkan Meta untuk memberikan cara mudah bagi pengguna untuk mencabut persetujuan mereka dan juga memberikan sanksi denda.
Meta membela layanannya. Mereka mengatakan bahwa sektor lain juga melakukan hal yang sama.
"Langganan sebagai alternatif untuk melihat iklan adalah model bisnis yang sudah mapan dan ekonomis yang mencakup banyak industri, mulai dari penerbitan berita dan game hingga musik dan hiburan. Itulah sebabnya kami percaya ini adalah solusi kepatuhan terbaik," kata juru bicara Meta.
Keluhan ini kemungkinan akan diteruskan ke pengawas perlindungan data Irlandia yang mengawasi Meta karena memiliki markas besar Eropa di Irlandia. Keputusan oleh pengawas privasi Irlandia akan berlaku di seluruh blok 27 negara Uni Eropa.