Inggris Perkuat Pengawasan Big Tech, Wajibkan Akses Data untuk Pesaing dan Batasi Promosi
CEO CMA, Sarah Cardell (foto: x @PeterOvo5)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas pengawas persaingan di Britania Raya berencana untuk membuat perusahaan teknologi besar memberikan akses lebih besar kepada pesaing mereka terhadap data. Selain itu juga membatasi mereka untuk mempromosikan produk mereka sendiri. Hal ini berlaku di bawah kekuasaan baru yang akan diberikan oleh pemerintah kepada otoritas itu, demikian diungkapkan pada Kamis, 11 Januari.

Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) telah memperkuat pengawasannya terhadap perusahaan teknologi besar seperti pemilik Facebook, Meta, induk Google, Alphabet, Amazon, dan Apple.

Kemauannya untuk menghadapi mereka telah diungkapkan tahun lalu ketika CMA campur tangan dalam pembelian Microsoft terhadap pembuat Call of Duty, Activision Blizzard. Bahkan baru-baru ini CMA sedang meninjau kesepakatan raksasa AS tersebut dengan pembuat ChatGPT, OpenAI.

"Rezim persaingan pasar digital baru akan membantu memastikan bahwa perusahaan penantang teknologi dapat membawa inovasi yang benar-benar disruptif dan menarik yang akan menciptakan produk baru yang hebat untuk konsumen," kata CEO CMA, Sarah Cardell, seperti yang dilansir dalam pernyataan CMA di konferensi Silicon Valley.

"Overview document hari ini tidak hanya memberikan kejelasan bagi anggota parlemen Inggris, tetapi juga bagi perusahaan digital dan pemangku kepentingan lebih luas tentang pendekatan yang akan diambil oleh CMA," ujarnya.

CMA mendirikan unit Digital Markets khusus lebih dari dua tahun yang lalu. Unit ini dilengkapi dengan keahlian untuk menguji pasar yang berkembang dengan cepat seperti media sosial. Perusahaan teknologi besar dengan status khusus harus mematuhi aturan baru tersebut.

Unit ini akan mendapatkan kekuatan baru di bawah undang-undang yang saat ini sedang berlalu di parlemen.

CMA, yang telah mendapatkan status tambahan setelah Brexit, mengatakan bahwa mereka berharap untuk membuka tiga hingga empat penyelidikan dalam tahun pertama rezim baru ini berlaku.

CMA mengatakan bahwa mereka dapat mencegah perusahaan memprioritaskan produk dan layanan mereka sendiri, dan membuat mereka memberikan akses lebih besar kepada pesaing terhadap data dan fungsionalitas.

CMA juga dapat membuat Big Tech memungkinkan produk dan layanan pesaing untuk bekerja dengan produk mereka sendiri atau memastikan mereka memberikan pengguna pilihan yang efektif, dan mengharuskan mereka untuk meningkatkan transparansi terkait aspek-aspek algoritma mereka.