JAKARTA - BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, berharap mendapatkan izin dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk meluncurkan Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin spot-nya yang bernama Ishares Bitcoin Trust pada 10 Januari 2024. Perusahaan ini telah menyiapkan dana sebesar lebih dari $2 miliar (Rp31,1 triliun) untuk produk investasi kripto tersebut.
ETF Bitcoin spot adalah produk investasi yang mengikuti harga Bitcoin di pasar spot, yaitu pasar yang menawarkan transaksi langsung dengan mata uang kripto. ETF Bitcoin spot berbeda dengan ETF Bitcoin berjangka atau futures, yang mengikuti harga kontrak berjangka Bitcoin di bursa komoditas.
ETF Bitcoin spot dianggap lebih menguntungkan bagi investor, karena memberikan akses langsung ke aset kripto tanpa perlu memiliki dompet digital atau mengurus masalah keamanan dan penyimpanan. ETF Bitcoin spot juga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan transparansi pasar Bitcoin, serta menarik investor institusional dan ritel.
Saat ini, ada 11 pemohon ETF Bitcoin spot yang menunggu keputusan SEC, termasuk BlackRock. SEC memiliki batas waktu hingga 10 Januari untuk membuat keputusan tentang proposal ETF Bitcoin spot bersama dari Ark Invest milik Cathie Wood dan 21shares. Jika disetujui, ETF Bitcoin spot pertama di AS dapat mulai diperdagangkan di bursa saham.
BACA JUGA:
BlackRock Paling Optimis
BlackRock, yang mengelola aset senilai lebih dari $9 triliun (Rp 139,7 kuadriliun), merupakan salah satu pemohon ETF Bitcoin spot yang paling optimis. Perusahaan ini memperkirakan SEC akan menyetujui Ishares Bitcoin Trust-nya, yang akan menjadi ETF Bitcoin spot pertama yang diluncurkan oleh manajer aset global.
Menurut laporan Fox Business, BlackRock telah menunjuk Jane Street dan JPMorgan sebagai partisipan terotorisasi, yaitu pihak yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan menebus unit ETF.
BlackRock tidak sendirian dalam optimisme ini. Sjeumlah analis dan pakar kripto juga meyakini bahwa SEC akan memberikan persetujuannya terhadap Bitcoin Bitcoin spot pada awal tahun ini. SEC saat ini dipimpin oleh Gary Gensler, yang dikenal sebagai mantan profesor blockchain di MIT.
Selain itu, SEC juga telah menyetujui beberapa ETF Bitcoin berjangka pada tahun lalu, yang menunjukkan keterbukaan regulator terhadap produk investasi kripto. ETF Bitcoin berjangka pertama di AS, ProShares Bitcoin Strategy ETF, diluncurkan pada Oktober 2021 dan berhasil mengumpulkan aset sebesar lebih dari $1 miliar (Rp 15,5 triliun) dalam waktu kurang dari sebulan.