Bagikan:

JAKARTA - Platform live streaming Twitch memperbarui kebijakan komunitasnya yang mengatur tentang ketelanjangan (nudity) di aplikasi, sebagai respon dari streamer yang menggunakan sensor hitam untuk menghalangi bagian tubuh mereka. 

Atau, memposisikan bingkai kamera sedemikian rupa sehingga penonton dibuat percaya bahwa streamer tersebut telanjang seluruhnya atau sebagian. 

“Kami memperbarui bagian Pakaian dalam Pedoman Komunitas kami untuk melarang ketelanjangan tersirat saat streaming di Twitch,” tulis Angela Hession, VP of Trust and Safety Twitch di blog Twitch, pada Rabu, 3 Januari. 

Dengan pembaruan yang mulai berlaku hari ini, para streamer juga dilarang menggunakan pakaian tembus pandang, dan memperjelas bahwa pakaian harus benar-benar buram pada area tubuh yang memerlukan penutup, seperti payudara, bokong, dan alat kelamin. 

“Kami tidak mengizinkan tampilan alat kelamin yang terlihat, meskipun tertutup. Menyiarkan anak di bawah umur yang telanjang atau setengah telanjang selalu dilarang, apa pun konteksnya,” tambahnya. 

Twitch juga mengimbau bagu streamer wanita agar mereka bisa menutup puting dan tidak memperlihatkan bagian bawah payudara. Namun, belahan dada tidak dibatasi selama streamer mengenakan pakaian. 

Utamanya adalah, Twitch meminta semua streamer harus menutupi area mulai dari pinggul hingga bagian bawah panggul dan bokong. 

“Meskipun sebagian besar streamer telah memberi label pada konten ini dengan label Tema Seksual dan mengenakan pakaian di belakang objek atau di luar bingkai kamera, bagi banyak pengguna, thumbnail konten ini dapat mengganggu pengalaman mereka di Twitch,” jelas perusahaan lebih lanjut. 

Karena menurut mereka, meskipun konten yang diberi label Tema Seksual tidak ditampilkan di halaman beranda, konten ini ditampilkan dalam direktori penelusuran kategori. 

“Dan kami menyadari bahwa banyak pengguna yang sering mengunjungi halaman ini untuk menemukan konten di Twitch. Pembaruan ini mulai berlaku hari ini,” tutupnya.