JAKARTA - Operator seluler terbesar di Ukraina, Kyivstar, mengumumkan pada Rabu 20 Desember bahwa mereka telah memulihkan semua layanan dalam dan luar negeri seminggu setelah serangan siber massif yang merusak infrastruktur TI dan memengaruhi sistem peringatan serangan udara di beberapa bagian negara itu.
Layanan dari perusahaan ini, yang memiliki lebih dari setengah jumlah penduduk Ukraina sebagai pelanggan seluler, lumpuh setelah peretas menggunakan akun pegawai yang dikompromikan untuk melakukan serangan.
"Kami telah memulihkan semua layanan 100% di seluruh Ukraina, serta di luar negeri... Semua layanan Kyivstar berfungsi tanpa batasan apa pun," kata CEO Oleksandr Komarov dalam komentar di televisi.
Sebuah kelompok yang disebut Solntsepyok, diyakini oleh layanan keamanan SBU Ukraina terafiliasi dengan intelijen militer Rusia, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, mengucapkan terima kasih kepada "rekan-rekan yang prihatin" di Kyivstar. SBU telah membuka kasus pidana terkait insiden ini.
BACA JUGA:
Komarov mengatakan bahwa Kyivstar, yang dimiliki oleh operator telekomunikasi seluler Veon yang terdaftar di Amsterdam, sedang bekerja sama dengan SBU dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.
"Kami telah mengambil kesimpulan, dan cukup mendasar. Saya percaya ini akan berlaku tidak hanya untuk Kyivstar, tetapi juga untuk banyak perusahaan," tambahnya.
Internet seluler, layanan suara, dan SMS adalah yang pertama kali dipulihkan, meskipun masih ada beberapa kesulitan teknis, termasuk pada Rabu ketika komunikasi suara terpengaruh di beberapa wilayah.
Layanan sekarang beroperasi seperti biasa, demikian pernyataan terpisah dari perusahaan tersebut di platform media sosial X. Belum jelas bagaimana peretas mendapatkan akses ke akun pegawai, kata Kyivstar sebelumnya, tetapi data pribadi tidak dikompromikan