Bagikan:

JAKARTA - Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, jaringan blockchain terbesar kedua di dunia, baru-baru ini mengirimkan 500 ETH senilai lebih dari $1 juta (Rp15,5 miliar) ke bursa kripto terbesar di Amerika Serikat (AS), Coinbase. Transfer ini menarik perhatian analis on-chain yang memantau aktivitas transaksi di berbagai jaringan kripto.

Vitalik Buterin, yang dikenal sebagai tokoh penting di dunia kripto, beberapa kali ketahuan melakukan transfer ETH dalam jumlah besar. Salah satunya terjadi pada bulan September lalu, di mana ia mengirimkan $3,79 juta (Rp58,8 miliar) dalam bentuk ETH. Pengiriman berlangsung selama sepuluh hari.

Di sisi lain, Buterin pernah menyatakan dirinya tidak menjual ETH untuk mendapatkan keuntungan pribadi sejak 2018. Ia mengatakan bahwa transfer-transfer yang ia lakukan ditujukan untuk tujuan filantropis. Hal ini ia ungkapkan dalam diskusi di platform terdesentralisasi Warpcast pada bulan Oktober.

Meski begitu, pada 19 Desember 2023, media sosial dihebohkan dengan kabar Buterin yang mengirimkan 500 ETH ke Coinbase. Tindakan ini memicu sejumlah spekulasi terkait langkah bos Ethereum termasuk dugaan apakah Buterin berniat menjual aset kripto ETH miliknya.

Menurut Bitcoin.com News, pengiriman aset kripto secara besar-besaran itu bukan berarti akan dijual. Jika aset kripto dipindahkan ke alamat yang tidak diketahui, tidak ada jaminan ada transaksi jual beli. Namun, jika aset kripto dipindahkan ke bursa, kemungkinn nilai penjualan menjadi lebih tinggi, meskipun ini belum bisa dipastikan.

Di sisi lain, Buterin mungkin memiliki alasan lain untuk mengirimkan ETH-nya ke Coinbase. Ia mungkin ingin mendapatkan bunga tahunan dari ether-nya, dengan opsi untuk mencairkannya kapan saja. Coinbase juga dikenal sebagai bursa yang mendukung kegiatan filantropis, sehingga Buterin mungkin ingin menyumbangkan sebagian ether-nya untuk tujuan sosial, terutama menjelang pajak akhir tahun.