JAKARTA - Dalam pengungkapan data blockchain baru-baru ini, terungkap bahwa sekitar 2.000 ETH senilai 3,12 juta dolar AS (Rp47,8 miliar) telah dipindahkan dari salah satu dompet kripto yang terhubung dengan salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin.
Sebanyak 2.000 ETH dipindahkan ke alamat dompet "0x5567". Transaksi ini telah menarik perhatian komunitas kripto, terutama karena waktu dan jumlahnya.
Ini bukan kali pertama transfer besar terjadi dalam sebulan terakhir. Data menunjukkan bahwa dalam periode tersebut, dompet yang terkait dengan Buterin telah menyetor total 2.700 ETH senilai 4,77 juta dolar AS (Rp73,2 miliar) ke Bitstamp melalui alamat "0x5567" yang sama.
Alamat dompet "0xD0...8fd7," yang juga terkait dengan Vitalik Buterin, baru-baru ini melakukan transfer dan saat ini memiliki saldo substansial sekitar 37.000 ETH. Selama setahun terakhir, dompet yang terhubung dengan Buterin telah menyetor total 7,49 juta dolar AS (Rp114,9 miliar) ke Bitstamp dan 3,3 juta dolar AS (Rp50,6 miliar) ke Paxos, semuanya melalui alamat dompet "0x55".
BACA JUGA:
Transaksi semacam ini ke bursa sering kali menimbulkan kekhawatiran dalam pasar, terutama saat pasar sedang tidak stabil. Biasanya, transfer semacam ini diasosiasikan dengan niat untuk menjual aset. Dengan harga Ethereum yang mengalami tekanan baru-baru ini, transfer yang dilakukan oleh Buterin dapat menambah tekanan jual pada aset digital tersebut.
Namun, motif di balik transaksi ini masih bersifat spekulatif. Meskipun transfer ke bursa sering kali dikaitkan dengan niat untuk menjual, tujuan pasti dari transaksi ini masih belum jelas.
Sebelumnya, Vitalik Buterin menyetor 600 ETH senilai sekitar 1 juta dolar AS (Rp15,3 miliar) ke Coinbase, yang terjadi bersamaan dengan penurunan harga Ether pada bulan lalu.