Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Jepang akan memberikan insentif pajak selama sepuluh tahun untuk meningkatkan produksi dalam lima bidang, termasuk kendaraan listrik dan chip teknologi tinggi. Ini dilakukan  sebagai bagian dari upaya untuk menarik perusahaan untuk melakukan investasi besar-besaran.

Skema ini bertujuan untuk memudahkan perusahaan berinvestasi di Jepang dengan memberikan manfaat pajak untuk proyek-proyek dengan tantangan tinggi dalam mencapai profitabilitas di bidang-bidang yang dianggap pemerintah sebagai strategis, seperti transformasi hijau.

Partai penguasa Jepang, Partai Demokrat Liberal, dan partai koalisi Komeito akan menyertakan pemotongan pajak tersebut dalam kerangka kerja reformasi pajak fiskal 2024 yang dijadwalkan akan difinalisasi pada  Kamis, 14 Desember kata sumber yang akrab dengan masalah tersebut.

Pemotongan pajak tersebut akan mencakup 400.000 yen (Rp42,7 juta) untuk setiap mobil listrik bertenaga baterai dan mobil sel bahan bakar hidrogen. Rencana tersebut mencakup insentif senilai separuh dari jumlah tersebut untuk setiap mobil hibrida plug-in.

Investasi di sektor lain yang mungkin mendapatkan manfaat pajak sepuluh tahun adalah produksi semikonduktor, seperti chip silikon karbida, serta bahan bakar penerbangan berkelanjutan, baja hijau, dan kimia hijau. Kategori mobil listrik juga mencakup baterai kendaraan.

Untuk semikonduktor, bisnis akan mendapatkan pemotongan pajak penghasilan korporasi hingga 20% setiap tahun fiskal, sementara untuk kategori lainnya, pemotongan pajak akan dibatasi hingga 40%.

Pemerintah Jepang biasanya merevisi kode pajaknya setiap musim semi setelah koalisi penguasa mencapai kesepakatan politik tentang proposal mereka dan menetapkan arah keseluruhan pada bulan Desember.