JAKARTA – NorthStar Earth and Space, perusahaan antariksa komersial Kanada, mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan dana tambahan senilai 20 juta dolar AS atau sekitar Rp310 miliar.
Menurut rilis NorthStar, Dana ini merupakan bagian investasi dari Telesystem Space, pemerintah Quebec yang diwakili oleh afiliasi Investissement Québec, dan Luxembourg Future Fund pada putaran pendanaan Seri D.
Seluruh dana investasi ini akan digunakan untuk meluncurkan empat satelit pertama NorthStar. Rencananya, perusahaan itu akan membangun konstelasi di orbit untuk melacak dan memantau objek di luar angkasa.
Selain itu, NorthStar juga berencana memulai layanan Space Situational Awareness (SSA) dan membangun pusat pemrosesan data di kota Montreal untuk menganalisis data yang diterima dari empat satelit.
“Layanan unik berbasis ruang angkasa NorthStar akan memberikan cakupan atas kesenjangan signifikan yang sebelumnya tidak dapat diakses dari sistem berbasis darat. Hal ini mewakili kontribusi yang signifikan terhadap keberlanjutan lingkungan luar angkasa,” kata CEO NorthStar Earth and Space, Stewart Bain.
また読む:
NorthStar mengeklaim bahwa perusahaannya akan memiliki konstelasi satelit pertama untuk pemantauan objek di luar angkasa. Satelit ini merupakan upaya pengelolaan lalu lintas agar objek di ruang angkasa terhindar dari risiko tabrakan.
Saat ini, ada lebih dari 11.000 satelit dan lebih dari 128 juta puing-puing di orbit. Seluruh objek ini memiliki ukuran yang beragam, mulai dari serpihan kecil dengan berat satu gram hingga roket bekas yang terapung dengan berat 2 ton.
Terlepas dari ukurannya, NorthStar menganggap puing-puing ini sebagai ancaman. Seluruh aset seperti satelit, roket, hingga teleskop yang bernilai ratusan miliar dolar berpotensi mengalami kerusakan jika menabrak puing-puing ini.