CEO Blockstream Ramal Bitcoin Bisa Tembus Rp 1,5 Miliar per Koin Sebelum Halving
CEO Blockstream, Adam Back. (Foto; Dok. KriptoAkademia)

Bagikan:

JAKARTA - Bitcoin (BTC) merupakan mata uang kripto yang paling populer dan berharga di dunia saat ini. CEO Blockstream, Adam Back, memprediksi harga Bitcoin bisa mencapai 100.000 dolar AS (Rp1,5 miliar) per koin dalam waktu dekat. Informasi tambahan, Blockstream adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi blockchain.

Back mengungkapkan keyakinannya tersebut melalui media sosial, menanggapi pertanyaan dari seorang analis Bitcoin dan penulis Vijay Boyapati. Boyapati bertanya apakah Bitcoin bisa mencapai harga tertinggi sepanjang masa (ATH) sebelum halving, yaitu proses pengurangan separuh jumlah Bitcoin yang diberikan kepada penambang sebagai imbalan setiap 10 menit.

"Seperti yang sudah saya katakan, saya bertaruh 100.000 dolar AS sebelum halving," tulis Back dengan tegas.

Sebagai informasi tambahan, halving bitcoin adalah peristiwa bersejarah yang dinantikan oleh komunitas kripto. Bitcoin halving merupakan sebuah fenomena langka yang terjadi setiap empat tahun sekali. Hal ini melibatkan pemangkasan separuh reward bagi para penambang yang berhasil menyelesaikan blok transaksi dalam jaringan Bitcoin.

Prediksi Back ini cukup mencolok, karena berdasarkan tren historis, harga Bitcoin belum pernah melewati ATH dari siklus sebelumnya sebelum halving. Dalam dua siklus sebelumnya, harga Bitcoin baru mulai naik beberapa bulan setelah halving, karena pasokan dan permintaan mencapai level baru.

Harga tertinggi sepanjang masa Bitcoin saat ini adalah sekitar 69.000 dolar AS (Rp1,06 miliar), yang dicapai pada November 2021. Banyak orang yang meragukan bahwa Bitcoin bisa melampaui angka tersebut dalam waktu dekat, apalagi mencapai 100.000 dolar AS .

Namun, Back memiliki alasan untuk optimistis. Ia percaya bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai antara 750.000 dolar AS  (Rp 11,6 miliar) hingga 1 juta dolar AS  (Rp 15,5 miliar) per koin dalam skenario yang sangat bullish. Ia juga menyoroti beberapa faktor yang mendukung kenaikan harga Bitcoin, seperti masuknya dana institusional, penerimaan Bitcoin oleh masyarakat umum, dan status regulasi yang menguntungkan.

Back bukanlah orang sembarangan dalam dunia kripto. Ia adalah salah satu ilmuwan komputer yang dianggap sebagai kandidat pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto. Ia juga merupakan penemu hashcash, sebuah sistem yang digunakan oleh Bitcoin untuk mengamankan jaringannya.

Meskipun begitu, prediksi Back tetap saja mendapat kritik dari sebagian komunitas kripto, yang menganggapnya sekadar spekulasi optimistis semata. Mereka berpendapat bahwa pasar kripto sangat sulit diprediksi, dan bahkan opini para ahli sekalipun harus diambil dengan hati-hati. Mereka juga menekankan bahwa membuat prediksi berisiko tinggi bisa menyesatkan, terutama bagi investor yang kurang berpengalaman.

Sementara itu, ada juga yang bersikap sinis dan menyindir bahwa Bitcoin akan jatuh ke 3.000 dolar AS (Rp 46,4 juta) dalam beberapa tahun mendatang. Mereka menunjukkan bahwa siklus beruang terbaru membawa Bitcoin di bawah ATH sebelumnya — sesuatu yang juga belum pernah terjadi hingga tahun lalu.