Bagikan:

JAKARTA – Deel, perusahaan pengembang platform Human Resource (HR), melakukan penelitian bersama Rakuten Insight untuk mengetahui rencana ekspansi bisnis bagi perusahaan di Indonesia.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 77 persen dari 300 pelaku bisnis di Indonesia telah melakukan ekspansi ke luar pasar domestik, setidaknya ke satu negara. Namun, ekspansi ini memiliki beberapa hambatan.

Sekitar 42 persen perusahaan tidak mempekerjakan tenaga asing meski perusahaan mereka telah memasuki pasar internasional. Alasannya cukup beragam, mulai dari masalah biaya, kesulitan mencari tenaga kerja, hingga kesulitan mengelola pekerja jarak jauh.

Beragam masalah ini menjadi fokus dari Deel sejak platformnya pertama kali dirilis. Mereka membantu perusahaan untuk meneken kontrak hingga memberikan gaji berdasarkan aturan hukum di setiap negara dengan bantuan legal counsel atau penasihat hukum.

“Itu adalah salah satu service yang kita provide untuk klien kita. Jadi, globally, di seluruh dunia kita punya sekitar 60 legal council yang di bawah Deel, tapi di setiap negara yang kita beroperasi, kita punya eksternal legal council,” ujar Commercial Lead Deel Indonesia Grace Bunardi.

Seluruh penasihat hukum ini diikutsertakan dalam pengembangan Kecerdasan Buatan (AI) Deel. Perusahaan itu mengatakan bahwa mereka memiliki AI dalam bentuk chatbot untuk menjawab pertanyaan para kilen.

Chatbot ini mampu menjawab pertanyaan umum terkait hukum di negara lain hingga informasi mengenai perusahaan sendiri. Perusahaan bisa mencari tahu upah minimum hingga berapa jumlah pekerja yang mereka miliki di negara lain.

Mengingat fitur ini berkaitan dengan hukum di berbagai negara, penasihat hukum yang Deel miliki akan menguji jawaban yang diberikan AI. Harapannya, seluruh klien Deel tidak akan mendapatkan jawaban yang salah.

“Akurasinya (AI) tentu saja berdasarkan dengan database kami. Jadi berdasarkan database itu sendiri, kita sudah make sure bahwa datanya akurat. Sebelum kita ingin meluncurkan ke publik, kita sudah tes sendiri di dalam perusahaan kita,” kata Grace saat ditanya oleh VOI.

Grace menjelaskan bahwa AI yang Deel kembangkan telah diuji selama enam bulan. Setiap kali jawaban yang diberikan tidak sesuai, Deel akan memberikan rating yang rendah sehingga AI akan terus belajar untuk mencari jawaban yang tepat.

“Secara akurasi sekarang sudah mulai oke. Dari persentasenya sendiri saya kurang tahu, tapi kita akan terus mengembangkan itu (AI) karena itu informasi yang penting kan. HR tidak boleh salah sebenarnya,” tambah Grace.

Deel juga menekankan bahwa data pribadi perusahaan hanya bisa diketahui oleh pihak yang memegang akses, baik perusahaan itu sendiri maupun Deel, sehingga data suatu perusahaan tidak akan bisa dilihat oleh perusahaan lain.