Bagikan:

 

JAKARTA – Program Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS) yang digeraki pertama kali oleh China kembali mendapatkan dukungan. Kali ini, dukungan datang dari universitas di Uni Emirat Arab (UEA).

Dari laporan Spacenews, Universitas Sharjah di UEA telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Selasa, 14 November lalu. Nota ini juga ditandatangani Deep Space Exploration Laboratory (DSEL), kontraktor untuk proyek ILRS.

Pihak yang hadir dalam upacara penandatanganan MoU adalah Direktur Pusat Kerja Sama Internasional DSEL Wang Zhongmin dan Rektor Universitas Sharjah, Hamid Majoul Al Nuaimi. MoU ini disahkan sebelum Konferensi Astronomi dan Ilmu Luar Angkasa Arab ke-14 berlangsung.

Dengan keikutsertaan Universitas Sharjah, kini ILRS telah mendapatkan dukungan dari 11 mitra yang terdiri dari negara, organisasi atau badan, hingga kelompok pendidikan. Seluruh mitra ini akan berkolaborasi dalam penerapan, pengoperasian, dan pemanfaatan ILRS.

Kesebelas mitra ini akan mendapatkan pertukaran eksperimen ilmiah, teknologi, dan analisis data, pengajaran dan pelatihan terkait pembangunan ILRS, serta pengembangan kemampuan eksplorasi ruang angkasa.

ILRS merupakan program yang dikerahkan Badan Administrasi Antariksa Nasional China (CNSA) dan Badan Antariksa Federal Rusia (Roscosmos). Dipimpin oleh China, ILRS akan membangun pangkalan mereka di bulan pada tahun 2030-an.

DSEL yang beroperasi di bawah CNSA akan menjadi kontraktor besar di program ini. Rencananya, ILRS akan dibangun dengan lima misi, yaitu pembangunan energi nuklir, komunikasi, pengamatan astronomi, dan infrastruktur lainnya untuk tempat bersinggah para astronaut.

Kesepuluh mitra lain yang bergabung dalam program ini adalah Belarus, Pakistan, Azerbaijan, Rusia, Venezuela, Afrika Selatan, Asia-Pacific Space Cooperation Organization (APSCO), nanoSPACE AG (Switzerland), International Lunar Observatory Association (ILOA), dan National Astronomical Research Institute of Thailand (NARIT).