Pemprov Jawa Timur Incar Teknologi AI dari UEA
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) menerima kunjungan Dubes Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN Abdulla Salem Aldhaheri di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (27/7/2023). ANTARA/Hanif Nashrullah

Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengincar ilmu teknologi kecerdasan buatan atau "artificial intelligence" (AI) dari negara Uni Emirat Arab (UEA).

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan pengembangan teknologi AI adalah salah satu kerja sama yang akan dijalin dengan negara asal Timur Tengah itu untuk nantinya diterapkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang.

"Seperti yang kita ketahui bahwa Peraturan Pemerintah untuk bidang digital teknologi informasi yang sudah ditetapkan adalah KEK Singhasari. Maka AI adalah kebutuhan yang sangat mendesak untuk mengoperasionalkan KEK Singhasari," kata Khofifah usai menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab untuk Indonesia dan ASEAN Abdulla Salem Aldhaheri di gedung Negara Grahadi, Surabaya, dilansir ANTARA, Kamis, 27 Juli.

Aturan yang dimaksud Khofifah yakni Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2019 telah menetapkan KEK Singhasari sebagai zona pariwisata dan pengembangan teknologi.

Khofifah mengungkapkan, Uni Emirat Arab memiliki universitas di bidang AI yang memungkinkan Pemprov Jatim mengirim mahasiswa melalui program beasiswa pendidikan, sehingga ketika lulus nanti dapat menerapkan ilmunya di KEK Singhasari.

Sementara, kerja sama yang telah terjalin antara UEA dan Indonesia adalah di bidang transportasi pelabuhan dan penerbangan.

Dubes Abdulla Salem mengatakan, kedatangannya di Gedung Negara Grahadi Surabaya untuk menjajaki pengembangan kerja sama antar kedua negara di sektor lain, seperti pendidikan, pangan, pertanian, agrikultur, industri dan lain sebagainya, khususnya di wilayah Jatim.

Pada 21 September 2023 akan digelar forum bisnis di Jakarta, yang turut dihadiri delegasi dari Uni Emirat Arab. Dubes Abdulla Salem menyatakan telah menyiapkan pertemuan khusus untuk Gubernur Khofifah dengan menteri-menterinya.

Gubernur Khofifah diminta membawa proposal kerja sama di berbagai bidang yang berpotensi mendatangkan investor dari kedua belah pihak.

"Saya bisa jamin kerja sama yang terjalin dengan baik nantinya dapat saling menguntungkan, seperti membuka peluang lapangan kerja bagi kedua negara," ucap Duber Abdulla Salem.