Bagikan:

 

JAKARTA – Lockheed Martin, perusahaan kedirgantaraan di Amerika Serikat, akan meluncurkan muatan konektivitas 5G ke orbit. Rencananya, muatan ini akan diluncurkan tahun depan.

Dari laporan Spacenews, Wakil Presiden Lockheed Martin Dan Rice yang memegang program konektivitas 5G atau 5G.MIL, mengatakan bahwa perusahaan telah selesai dengan simulasi laboratorium muatan mereka dan hasilnya cukup baik.

Simulasi demonstrasi laboratorium ini dilakukan bulan lalu dengan membangun jaringan hibrida untuk domain di darat, udara, dan luar angkasa. Selama pengujian, stasiun pangkalan satelit berhasil menghubungkan dan memindahkan data ke perangkat di darat.

Dengan keberhasilan simulasi ini, pihak Lockheed Martin semakin yakin untuk meluncurkan muatan beserta satelit ke Orbit Rendah Bumi (LEO). Mereka akan mendemonstrasikan konektivitas terbaik dari luar angkasa.

Rice mengeklaim bahwa muatan ini akan menjadi pangkalan satelit 5G regeneratif pertama di industri untuk jaringan non-terestrial. Muatan ini akan menghadirkan kemampuan komunikasi langsung berbasis satelit dan melewati jaringan terestrial bila diperlukan.

Meski diklaim canggih, Rice menjelaskan bahwa muatan yang dikembangkan dengan akses radio terbuka ini menggunakan jaringan yang telah mematuhi standar industri Proyek Kemitraan Generasi ke-3 (3GPP) rilis 17.

Sebagai informasi, program 5G.MIL telah dikerjakan sejak tahun 2020. Program ini merupakan permintaan dari pihak militer untuk menyediakan komunikasi nirkabel berkecepatan tinggi sehingga Lockheed berencana memperluas teknologi seluler mereka hingga ke luar angkasa.

Saat ini, mereka sedang mempertimbangkan untuk menggunakan muatan 5G sebagai jaringan pribadi. Jaringan ini akan tetap dibeli oleh Departemen Pertahanan sesuai kesepakatan awal, tetapi mereka juga berencana menawarkan muatan ini ke operator jaringan seluler komersial.