FTX Bakal Dihidupkan Lagi, Harga Kripto FTT Naik 80%
FTT Token melonjak drastis setelah FTX dikabarkan akan beroperasi lagi. (Foto; Dok. Biquyet)

Bagikan:

JAKARTA - FTT, token bursa kripto FTX, menguat luar biasa lebih dari 80% dalam sehari, setelah beredar kabar bahwa Tom Farley, mantan presiden Bursa Efek New York (NYSE), berminat untuk membeli dan mengaktifkan kembali bursa kripto yang kolaps ini.

FTT merupakan token yang berfungsi untuk membayar biaya transaksi, mendapatkan diskon, dan memungkinkan pemiliknya untuk ikut serta dalam program loyalitas di bursa FTX. FTX adalah bursa kripto yang didirikan pada tahun 2019, yang menyediakan berbagai produk perdagangan turunan, seperti kontrak berjangka, opsi, dan saham yang ditokenisasi.

FTX pernah menjadi salah satu bursa kripto terkemuka di dunia, namun menghadapi kesulitan besar pada tahun 2021, ketika regulator di banyak negara melarang atau membatasi kegiatan bursa tersebut.

Pada hari Kamis, harga FTT melonjak, dari level terendah $1,22 (Rp19.116) menjadi level tertinggi $2,38 (Rp37.230). Kenaikan ini dipicu oleh sebuah artikel Wall Street Journal yang mengutip sumber anonim yang menyebutkan bahwa Tom Farley, yang memimpin NYSE Group dari tahun 2014 hingga 2018, merupakan salah satu calon pembeli FTX.

Menurut artikel tersebut, Farley berencana untuk menjadikan FTX sebagai bursa kripto yang lebih taat pada regulasi, yang dapat menarik investor institusional dan ritel. Farley juga dikabarkan memiliki hubungan baik dengan regulator, seperti SEC, yang dapat membantu FTX mendapatkan izin untuk beroperasi di pasar AS. Lebih lanjut WSJ juga menyebutkan bahwa Farley telah mengumpulkan dana sekitar $300 juta (Rp4,7 triliun) untuk mendanai rencana akuisisi ini.

Kabar ini segera menimbulkan spekulasi di kalangan penggemar kripto, yang menyebut rencana ini sebagai FTX 2.0. Banyak orang yang berharap bahwa FTX 2.0 dapat mengembalikan kejayaan FTX, dan memberikan dorongan bagi pasar kripto secara keseluruhan. Volume perdagangan FTT pun meningkat, mencapai $485,99 juta (Rp7,6 triliun) pada hari Kamis, menjadikannya aset kripto ke-13 yang paling banyak diperdagangkan di antara lebih dari 10.000 aset kripto lainnya.