Bagikan:

YOGYAKARTA – Apa itu serangan DDoS (Distributed Denial of Service)? DDOS adalah jenis serangan yang kerap digunakan oleh peretas alias hacker. Serangan ini dilancarkan dengan cara membanjiri lalu lintas jaringan internet pada server, sistem, atau jaringan. Biasanya, serangan DDoS dilakukan menggunakan beberapa komputer host penyerang hingga komputer target tidak bisa diakses.

Untuk lebih jelasnya, simak rangkuman informasi tentang pengertian DDOS, jenis dan cara mencegahnya dalam artikel berikut ini.

Apa itu Serangan DDoS?

Menyadur laman resmi Microsoft, para peretas yang melakukan serangan DDoS menargetkan situs web dan server dengan mengganggu layanan jaringan dengan tujuan menghabiskan sumber daya aplikasi.

Hacker yang melakukan serangan DDoS membanjiri situs dengan lalu lintas yang salah, sehingga fungsi situs web menjadi buruk atau membuatnya offline.

Serangan DDoS sangat populer di kalangan hacker karena memiliki jangkauan yang luas dan bisa menyasar semua jenis industri. Tak hanya itu, serangan ini dapat dilakukan dalam skala global.

Serangan DDoS biasanya menargetkan e-niaga, telekomunikasi. Serangan DDoS bisa membahayakan bisnis, keamanan online, penjualan, dan reputasi bisnis.

Cara kerjanya, seri data bot membanjiri situs web atau layanan dengan permintaan http dan lalu lintas di dunia maya.

Serangan DDoS memanfaatkan beberapa komputer untuk menyerbu komputer satu komputer selama serangan agar komputer target tidak bisa digunakan.

Dampak dari serangan DDoS, layanan dapat tertunda atau terganggu selama jangka waktu tertentu.

Lewat serangan DDoS, peretas juga dapat masuk ke database Anda dan mengakses informasi sensitive. Serangan ini juga dapat mengeksploitasi kerentanan keamanan dan menargetkan titik akhir apa pun yang bisa dijangkau lewat internet.

Durasi serangannya bisa berlangsung selama berjam-jam, atau bahkan hari. Perangkat pribadi dan perangkat bisnis sangat rawan terkena serangan DDoS.

Jenis Serangan DDoS

Serangan DDoS terbagi menjadi tiga jenis, yakni serangan volumetrik, serangan protocol, dan serangan lapisan data sumber daya. Berikut penjelasannya:

  • Serangan volumetrik: Jenis serangan DDoS yang satu ini membanjiri lapisan jaringan dengan lalu lintas yang pada walnya tampak sah. Contoh serangan volumeterik adalah amflikasi DNS (Domain Name Server). Serangan volumetric memungkinkan peretas membanjiri komputer target dengan lalu lintas respons DNS.
  • Serangan protokol: Serangan ini dapat mengganggu layanan dengan mengeksploitasi kelemahan dalam tumpukan protokol lapisan data 3 dan lapisan data 4. Contoh serangan protokol adalah serangan tersinkronisasi, yang menghabiskan sumber daya server.
  • Serangan lapisan data sumber daya: Serangan ini menyasar paket aplikasi web dan mengganggu transmisi data antar host. Contoh serangan jenis ini yakni pelanggaran protokol HTTP.

Cara Mencegah Serangan DDoS

Telah disinggung di atas bahwa serangan DDoS dapat memberikan dampak yang cukup serius. Untuk mencegahnya, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Mengembangkan strategi DoS agar dapat mendeteksi serangan DDoS.
  • Mengidentifikasi celah dalam keamanan
  • Meng-update perangkat lunak atau teknologi perlindungan apapun.
  • Memastikan perangkat lunak atau teknologi yang digunakan, berfungsi dengan benar.
  • Merekrut tim keamanan cyber yang dapat mengatasi serangan DDoS.

Demikian informasi tentang apa itu serangan DDoS. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.