Bagikan:

 

JAKARTA – Koalisi Teknologikelompok perusahaan teknologi ternama, membuat program Lantern untuk melawan masalah eksploitasi dan pelecehan seksual terhadap anak secara online (OCSEA).

Lantern merupakan pusat database bagi perusahaan dalam menyumbangkan data. Melalui program ini, perusahaan bisa melacak alamat email atau nama pengguna yang telah melanggar kebijakan OCSEA atau pernah menyebarkan materi pelecehan seksual terhadap anak (CSAM).

Salah satu pendiri program ini adalah Meta. Menurut perusahaan itu, penggunaan teknologi seperti PhotoDNA tidak cukup untuk menghentikan CSAM di internet sehingga platform pelacakan calon predator seperti Lantern sangat dibutuhkan.

Meta  telah menguji coba platform ini. Perusahaan ini mengambil informasi berupa URL yang diserahkan MEGA ke database. Dari data ini, Meta menemukan sejumlah akun yang berpotensi melakukan pelanggaran.

Hasilnya, Tim Spesialis Keselamatan Anak Meta telah menghapus lebih dari 10.000 Profil Facebook, Halaman, dan akun Instagram yang terdeteksi melakukan pelanggaran. Meta juga melaporkan akun-akun ini ke Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi (NCMEC).

Setelah mengambil tindakan, Meta membagikan detail penyelidikan mereka ke Lantern sehingga perusahaan lain bisa memanfaatkan data tersebut. Perputaran hasil penyelidikan inilah yang bisa digunakan mitra Lantern.

“Kami senang dapat bermitra dengan Koalisi Teknologi dan rekan-rekan kami dalam program Lantern, dan kami berharap pihak lain di industri ini akan bergabung dengan kami untuk memperluas pekerjaan penting ini,” kata Meta dalam rilisnya.

Sejauh ini, perusahaan yang telah berpartisipasi di Lantern adalah Discord, Google, Meta, MEGA, Quora, Roblox, Snap, dan Twitch. Harapannya, mitra dari platform yang dibangun selama dua tahun ini akan bertambah di masa depan.